Bertemu MZA Djalal, Bupati Jember: Kami Belajar Ilmunya

 

JATIMBERITA.COM | Jember –  Jarang sekali, bahkan tak pernah terjadi dalam sejarah Jember, bupati aktif dan mantan Bupati Jember bertemu dalam suasana suka. Tapi inilah yang terjadi antara Bupati Hendy Siswanto dan mantan Bupati Jember, Muhammad Zainal Abidin (MZA) Djalal. Kedua tokoh ini bertemu dalam acara Senam Bersama, Jember Bebas Rokok Ilegal di Agrowisata Desa Kemuninglor, Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember, Ahad (6/11/2022) pagi.

 

Menurut Bupati Hendy, pertemuan dirinya dengan MZA Djalal adalah pertemuan silaturrahmi yang memang wajib dilakukan oleh sesama manusia. Ia mengaku harus mengesampingkan apapun tanggapan orang terkait pertemuan tersebut. Sebagai murid, kata Bupati Hendy, dirinya  wajib bersilaturrahmi dengan MZA Djalal.

 

“Ini satu kewajiban bagi saya bersilaturahmi dengan beliau,” ujarnya kepada sejumlah  wartawan usai mengikuti Senam Bersama.

 

Bupati Hendy menambahkan, apa yang MZA Djalal lakukan selama 10 tahun saat memimpin Jember merupakan pondasi untuk membangun Jember ke depan. Jalan Jember sudah diretas oleh MZA Dlalal, dan pintupun sudah dibuka.

 

BACA JUGA :

Berita Hoaks Usik ‘Opening Ceremony Porprov’, Kadis Kominfo Jember: JSG Masih Longgar

Rahman Anda: Bupati Jember Ingin Jalan Mulus dan Terang Benderang

 

“Saya melanjutkan program beliau. Apalagi saya mantan mahasiswa beliau, tentunya tak mungkin itu tidak dilanjutkan. Dan kami sangat sadar kami belajar ilmunya itu,” terangnya.

 

Bupati Hendy mencontohkan, Jember Sport Garden (JSG) yang  dibangun di era kepemimpinan Djalal adalah pembangunan monumental dan sangat megah, bahkan merupakan salah satu stadion termegah di Jawa Timur. Tentu itu membutuhkan perencanaan yang matang.

“Itu pemikiran (ide) yang sangat komprehensif, dan ini terbukti rencana brilian Pak Djalal. Dan itu wajib dimanfaatkan dan kembangkan untuk kemajuan Jember,” ucapnya.

 

Sementara itu, MZA Djalal menyatakan bahwa pertemuan dirinya dengan Bupati Hendy cukup surprize. Katanya,  jarang-jarang terjadi bupati aktif dan bupati ‘pensiun’ bertemu di hadapan publik. Kalaupun bertemu kadang-kadang sembunyi-sembunyi.

 

“Tapi (pertemuan) ini diketahui publik, mudah-mudahan ada manfaatnya. Bagi saya untuk introspeksi. Bagi Pak Bupati, Pak Hendy untuk menggapai masa depan,  agar  bagaimana tidak ada sekat-sekat individu. Bahwa di antara pemimpin terjadi perbedaan pandangan, itu biasalah. Tapi bagaimana perbedaan itu kita samakan untuk Jember yang lebih baik,” urainya.

 

Selanjutnya, MZA Djalal menegaskan bahwa Bupati Hendy mempunyai tanggungjawab moral untuk memakmurkan masyarakat Jember. Namun hal itu berhadapan dengan kendala yang tidak ringan, yaitu anggaran. Diakuinya, anggaran Jember memang cukup besar, tapi sebagian besar tidak bisa dinikmati oleh warga Jember akibat adanya regulasi bahwa sumber-sumber fulus disedot pemerintah provinsi dan pusat.

 

 “Ini yang harus ‘direbut’ kembali oleh Bupati Jember,” pungkasnya (Aryudi A Razaq).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan