Achmad Sudiyono di Mata Pengasuh Pesantren Miftahul Huda Sumberbaru

JATIMBERITA.COM | Jember – Seseorang yang telah berbuat baik, akan tetap dikenang oleh orang yang merasakan kebaikan itu, sampai kapanpun. Sebab kebaikan tak akan pernah hilang ditelan waktu. Boleh jadi barangnya sudah musnah, tapi jasa kebaikannya tak akan pernah hilang di memori orang.

Itulah yang  dirasakan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda, Desa Jatiroto Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember , KH Khotibin Abdullah. Kiai Khotibin, sapaan akrabnya, tidak pernah lupa kepada H Achmad Sudiyono. Katanya, Pak Achmad, sapaan akrabnya, adalah sosok yang ringan tangan, terbiasa meringankan beban sesama sejak menjadi birokrat hingga purna tugas dari Pemerintah Kabupaten Jember.

“Saya dengan Pak Achmad masih terus menjalin komunikasi, karena beliau memang senang bersilaturahmi sejak dulu sampai sekarang,” ujarnya kepada awak media ini di kediamannya, Senin (13/3/2023).

Menurut Kiai Khotibin, perkenalannya dengan Pak Achmad terjadi sekian tahun lalu yang saat dia masih belum menjadi ‘apa-apa’. Seiring perjalanan waktu, karir dia di Pemkab Jember semakin moncer, hingga akhirnya menjadi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember.

Pak Achmad sendiri, saat menjadi Kepala Dinas Pendidikan, program-programnya memang banyak yang menyentuh lembaga-lembaga formal di pesantren. Tanpa birokrasi yang berbelit-belit, Pak Achmad kerap kali memberi bantuan kepada pesantren-pesantren yang di dalamnya terdapat lembaga pendidikan formal. Salah satunya adalah SMP Miftahul Huda.

“Saat itu kami dapat bantuan meubeler berupa bangku,” kenang Kiai Khotibin.

Betul dana meubeler itu bukan berasal dari kantong pribadi Pak Achmad, tapi anggaran dari Dinas Pendidikan Pemkab Jember. Namun bantuan itu ta akan datang sendiri ke pesantren jika tak direkomendasi oleh Kepala Dinas Pendidikan waktu itu.

“Ya, jadi waktu itu begitu gampangnya kami dapat bantuan,” jelas Kiai Khotibin. 

Ala kulli hal, Pak Achmad adalah sosok yang cukup perhatian terhadap dunia pesantren. Hal ini tidak mengherankan karena dia adalah lulusan pesantren, tepatnya Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

“Saya salut, dan jika beliau berniat maju (nyaleg) ke DPR RI, kami-kami wajib mendukungnya,” pungkasnya (jbr-3/ade).

Click Here for more

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan