
Bupati Hendy dan wakilnya, Gus Firjaun berfoto bersama tim penilai Adiwiyata Kabupaten Jember
JATIMBERITA.COM | Jember – Tiga belas sekolah dan madrasah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jember telah ditetapkan sebagai sekolah Adiwiyata. Untuk terpilih sebagai sekolah Adiwiyata, ke-13 sekolah itu telah melalui jenjang penilaian yang cukup panjang, dan dipungkasi dengan penyerahkan SK dan piagam penghargaan oleh Bupati Hendy Siswanto kepada perwakilan 13 sekolah dan madrasah tersebut di aula Kantor Dinas Pendidikan Jember, Kamis (15/12/202).
Kepada sejumlah kuli tinta, Bupati Hendy menyatakan pihaknya mempunyai mimpi besar untuk meraih Adipura di masa-masa mendatang. Menurutnya, mimpi tersebut bukan hal yang mustahil. Pasalnya, Jember sudah mendulang banyak penghargaan dalam waktu yang relatif singkat.
BACA JUGA :
Bupati Jember Bakal Tetapkan 13 Sekolah dan Madrasah Adiwiyata
“Insyaallah, saya sangat yakin itu. Jember sudah dapat banyak penghargaan dalam waktu 8 bulan terakhir. Mental kita mental juara. Kita sudah biasa gerak cepat,” ucapnya.
Selain Adipura, Bupati Hendy juga mengungkapkan keinginannya untuk mendorong pesantren agar bisa meraih penghargaan di bidang eco-pesantren. Yaitu program yang mengandalkan peran pesantren untuk melestarikan lingkungan melalui pendidikan lingkungan berbasis agama.
Diakuinya, secara umum pesantren memang sudah hijau, peduli lingkungan, dan sebagainya. Namun ada beberapa pesantren yang memang masih perlu terus didorong untuk melengkapi sarana dan prasarana kesehatannya, sistem drainase dan sebagainya.
“Hampir sama antara eco-pesantren dan adiwiyata. Semangatnya sama-sama untuk lingkungan. Adiwiyata untuk sekolah dan madrasah, dan eco-pesantren untuk pondok pesantren,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretatis Tim Adiwiyata Kabupaten Jember, H Achmad Fauzi S. Sos.,M. Si., mengatakan setiap tahun Provinsi Jawa Timur mengadakan penilaian terhadap pondok pesatren terkait program eco-pesatren. Katanya, tahun 2021, pesantren di Jember, yaitu Baitul Hikmah Tempurejo meraih juara tiga ajang eco-pesantren tingkat Jawa Timur.
“Tahun 2023 nanti kita akan programkan untuk menilai pondok-pondok di Kabupaten Jember yang berjumlah 650 buah, mana-mana yang peduli kepada lingkungan akan kita kasih apresiasi sabagaimana kegiatan seperti hari ini,” terang mantan Ketua Lembaga Takmir Masjid (LTM) PCNU Jember tersebut.
Untuk itu, katanya, nanti Camat diminta bantuannya agar mengusulkan minimal 1 pesantren yang punya kepedulian terhadap lingkungan, untuk selanjutnya diadakan penilaian. Yang paling penting dalam penilaian itu adalah terkait dengan penghijauan dan kebersihan.
“Jua soal pengelolaan sampah. Kita tahu adik-adik santri dalam sehari semalam cukup banyak memproduksi sampah, nah itu bagaimana pengelolaannya,” pungkasnya (Aryudi A Razaq).
No Responses