Bupati Jember Persilakan Dana Desa Digunakan untuk Cegah Covid-19

 

JATIMBERITA.COM | Jember –  Wabah Covid-19 yang semula diharapkan reda sekitar 6 bulan lalu, ternyata semakin menjadi-jadi. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan segenap elemen masyarakat, namum justru tensi penularannya semakin meningkat.

 

Kabupaten Jember termasuk daerah yang penyebaran Covid-19 cukup mengkhawatirkan. Bupati Jember, Hendy Siswanto dan seluruh jajarannya bahu-membahu untuk mengerem laju penularan virus yang berasal dari China itu. Bahkan dia mempersilakan kepala desa untuk menggunakan dana desa dalam upaya pencegahan Covid-19.

 

“Memang DD (dana desa) sudah ada 8 persen untuk (digunakan dalam pencegahan) Covid-19. Sudah lama itu (aturannya), dua bulan yang lalu,” ujar Bupati Hendy usai menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) PPKM bersama Forkopimda, camat, kepala desa dan sejumlah pengurus RT/RW di Pendapa Wahyawibawagraha, Senin, (21/6).

 

Dalam pengarahannya, Bupati Jember Hendy Siswanto meminta kepada RT/RW untuk meningkatkan perannya dalam pencegahan penyebaran Covid-19 di tingkat lingkungan. Ia menilai, RT/RW merupakan ujung tombak dalam menyukseskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro (PPKM Mikro) di lingkungan, khususnya dalam penerapan protokol kesehatan (Prokes).

 

“PPKM Mikro ini harus betul-betul diikuti, salah satu contoh konsistensi RT-RW dalam melihat warganya itu penting dilakukan,” ujarnya.

 

Bupati Hendy juga meminta kepada RT/RW dan segenap lapisan masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya klaster baru Covid-19 di lingkungan masing-masing. Oleh karena itu, katanya, jika ada pendatang baru yang berkunjung ke Jember diharap untuk melapor kepada RT/RW setempat.

 

“Maka dari itu kami harapkan, bagi pendatang yang datang itu di (tes) antigen atau swab terlebih dahulu,” pintanya.

 

Diakuinya bahwa selama ini pemerintah sudah banyak berbuat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, tapi jika tidak diikuti oleh kesadaran dan peran serta masyarakat, niscaya semuanya tak banyak menolong untuk membasmi Covid-19.

 

“Ada 5M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi. Ditambah lagi 3T, Testing, Tracing, dan Treatment. Nah ini peraturannya bagus. Hanya saja kitanya mau atau tidak untuk melaksanakannya,” pungkas Hendy (AAR).

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan