Faiq, Fans Arema FC itu adalah Sosok yang Mandiri, Kredit Motor Belum Lunas

 

JATIMBERITA.COM | Jember –  Sudah empat hari ini, Faiqotul Hikmah tiada. Faiq, sapaan akrabnya, adalah satu dari 131 korban kerusuhan sepakbola maut di stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022). Kepergian Faiq untuk selamanya menimbulkan tangis dan duka mendalam di hati keluarganya, terutama ibunya, Sofiyah.

 

Kendati kelihatan tegar tapi masih tampak sisa-sisa kepiluan hatinya akibat putri bungsunya itu meninggal dunia. Bukan kepergiannya yang ia tangisi tapi cara meninggalnya yang tak disangka-sangka dan tak lazim: meninggal dunia akibat kerusuhan.

 

“Berangkat dari rumah, ya biasa-biasa saja, gembira. Tapi itu ternyata hari terakhir ketemu saya,” ujar Sofiyah kepada sejumlah wartawan di rumahnya saat Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Jember memberikan bantuan untuk keluarga korban, Rabu (5/10/2022).

 

Menurut Sofiyah, Faiq berangkat ke Malang untuk mendukung tim kesayangannya, Arema FC  bentrok dengan Persebaya. Ia dibonceng temannya, Mukit menggunakan motor menuju  Malang. Saat penonton yang berjubel itu mulai masuk stadion, Faiq bersama dua temannya berhasil masuk, dan naik ke tribun. Sedangkan Mukit tidak bisa masuk karena belum mendapatkan karcis.

 

“Yang pertama telepon kami bahwa Faiq meninggal dunia, ya Mukit itu,” jelas Sofiyah.

 

BACA JUGA :

Tragedi Sepakbola Malang, Bupati Jember: Belasungkawa Khusus Anakku, Almarhum-almarhumah…”

Ambulance Pengantar Faiq dan Noval Pungut Ongkos Jutaan Rupiah

 

Faiq memang fans berat Arema FC. Hal ini tampak dari kamarnya yang penuh dengan assesoris Arema FC, termasuk kaos yang dipajang di dinding yang dicat biru putih itu. Anak bungsu dari lima bersaudara itu bukan kali ini saja ke Malang untuk mendukung Arema FC, tapi sudah tiga kali.

 

“Kalau pas libur kerja dia kemana gitu. Kali ini ke Malang untuk nonton Arema FC,” lanjutnya.

 

Faiq adalah lulusan SMK Kartini, dan sehari-hari bekerja di PT Mitra Tani 27. Meski macho, namun Faiq adalah type wanita yang mandiri. Bisa jadi ini karena sejak kelas 4 SD, ayahnya telah meninggal dunia. Hasil kerjanya juga bukan untuk royal-royal, tapi dia tabung buat bayar uang muka motor. Dan sampai saat ini cicilannya belum lunas.

 

“Kadang-kadang dia ikut jaga narik amalan masjid,” tambah Sofiyah.

 

Sofiah sendiri bukan orang berada, apalagi sudah lama tak bersuami. Sehari-hari ia menjual gorengan dengan cara “titip” di warung-warung. Di jalan depan rumah Sofiyah, di Lingkungan Gumukbago, Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Sumbersari Jember, memang banyak warung. Di situlah sumber kehidupan Sofiyah.

 

Hari Ini Keluarga Korban Menerima Bantuan Presiden RI

Bupati Jember Hendy Siswanto melalui Kepala Dinsos Kabupaten Jember, Akhmad Helmi Luqman  menyerahkan bantuan berupa sejumlah uang dan sembako kepada kedua korban sepakbola maut di Stadion Kanjuruhan Malang itu. Menurut Helmi, Bupati Hendy menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya warga Jember itu. Katanya, sebenarnya Bupati Hendy mau datang sendiri ke rumah duka, tapi tidak bisa karena kesehatannya terganggu.

 

“Ada salam dari bapak bupati, beliau tidak bisa hadir karena sakit. Semoga keluarga almarhumah diberi ketabahan,” ujar Helmi saat menyerahkan bantuan kepada Sofiyah.

 

Helmi menambahkan, hari ini perwakilan keluarga korban akan berangkat ke Malang untuk menerima bantuan dari Presiden RI.

 

“Barusan ada WA dari Sekda memberitahukan soal itu, dan saya disuruh mengawal,” ujar Helmi kepada awak media ini (Aryudi A Razaq).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan