Ambulance Pengantar Faiq dan Noval Pungut Ongkos Jutaan Rupiah

 

JATIMBERITA.COM | Jember –  Sudah jatuh tertimpa tangga. Inilah yang dialami oleh Sofiyah, ibu Faiqotul Hikmah, korban  sepakbola maut di Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur. Pasalnya, Sofiyah yang beralamat di Lingkungan Gumukbago, Kelurahan Tegalbesar Kecamatan Sumbersari Jember ini, sudah kehilangan putri tercintanya,  masih juga dipungut biaya ambulance  sebesar Rp2.500.000.

 

“Padahal, uang sebanyak itu kami tidak punya, tapi bagaimana lagi, wong kru ambulancenya minta segitu,” ujar Ningsih, putri keempat Sofiyah kepada sejumlah wartawan di rumahnya saat Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Jember memberikan bantuan untuk keluarga korban, Rabu (5/10/2022).

 

Kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC kontra Persebaya di stadion Kanjuruhan Malang itu telah menelan korban jiwa  sebanyak 131 orang. Dua di antaranya berasal dari Jember. Yaitu Faiqotul Hikmah dan Noval Putra.

 

BACA JUGA :

Tragedi Sepakbola Malang, Bupati Jember: Belasungkawa Khusus Anakku, Almarhum-almarhumah…”

 

Menurut Ningsih, uang tersebut adalah ongkos ambulance yang membawa adiknya (Faiqotul Hikmah) dari stadion Kanjuruhan Malang ke rumah duka di Kelurahan Kranjingan Kecamatan Sumbersari Jember. Uang sejumlah itu tentu cukup besar bagi keluarga almarhumah Faiq. Apalagi ibu Faiq, Sofiyah sehari-hari hanya berjualan gorengan.

 

“Tapi apa boleh buat, ya mau tidak mau harus bayar,”  ungkapnya seraya mengungkapkan bahwa ambulance itu berasal dari Malang.

 

Hal yang sama juga dialami oleh keluarga Noval Putra. Kakak korban, Fandi Arif Permana menuturkan, dirinya membayar Rp1.500.000 untuk ongkos ambulance yang membawa adiknya ke rumah duka di Lingkungan Lamparan, Kelurahan Wirolegi Kecamatan Sumbersari Jember.

 

Kata Fandi, salah seorang kru ambulance itu menuturkan bahwa sebagian ongkos ambulance telah dibayar sebesar Rp1.000.000 oleh salah seorang kerabat Fandi di Malang. Namun jumlah tersebut masih kurang sehingga perlu ditambah.

 

“Kru ambulance itu bilang, ‘peyan mau nambah Rp500.000’, saya jawab mau. Saya tambah Rp500.000 sehingga total Rp1.500.000 untuk ongkos ambulance,” ungkap Fandi.

 

Bupati Jember Beri Bantuan Bagi Korban Sepakbola Kanjuruhan di Jember  

Bupati Jember Hendy Siswanto melalui Kepala Dinsos Kabupaten Jember, Akhmad Helmi Luqman  menyerahkan bantuan berupa sejumlah uang dan sembako kepada kedua korban sepakbola maut di Stadion Kanjuruhan Malang itu. Menurut Helmi, Bupati Hendy menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya warga Jember itu. Katanya, sebnarnya Bupati Hendy mau datang sendiri ke rumah duka, tapi tidak bisa karena kesehatannya terganggu.

“Ada salam dari bapak bupati, beliau tidak bisa hadir karena sakit. Semoga keluarga almarhumah diberi ketabahan,” ujar Helmi saat menyerahkan bantuan kepada Sofiyah.

 

Kepada sejumlah wartawan, Helmi mempertanyakan pungutan kru ambulance bagi keluarga korban dengan nominal cukup besar, lebih-lebih karena keluarga korban lagi berduka cita, dan juga orang tak mampu. Katanya, jika ambulance yang membawa korban ke rumah duka adalah milik pemerintah, tentu tak dibenarkan jika masih memungut ongkos karena pemerintah telah menanggung semuanya. Tapi jika ambulance itu milik swasta, ongkosnya mengacu kepada tarif yang umum, atau bisa juga diklaim kepada pemerintah.

 

“Masih belum jelas mas, saya juga masih mencari tahu. Keluarga korban Faiq tadi juga sempat tanya uang pengganti ongkos ambulance kepada kami,” jelasya (Aryudi A Razaq).

 

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan