SMPN 1 & 2 Panti Jember Ikut Karnaval Sambil Pungut Sampah

 

JATIMBERITA.COM | Jember –  Sampah menjadi persoalan tersendiri saat digelar perhelatan yang melibatkan masyarakat banyak, misalnya karnaval. Sampah tentu akan berceceran di jalan yang jadi rute karnaval, baik yang berasal dari penonton maupun peserta karnaval sendiri. Namun tak satupun yang peduli terhadap keberadaan sampah kecuali hanya menunggu petugas datang untuk membersihkan sampah-sampah tersebut.

 

Itulah yang melatarbelakangi SMPN 1 & 2 Panti Kabupaten Jember  mengusung tema  Edukasi Sampah untuk Gerakan Peduli Lingkungan Hidup di Sekolah dan Masyarakat dalam karnaval kali ini.

 

Menurut salah seorang guru SMPN 1 Panti, Yuliati, gerakan peduli sampah masih perlu terus digemakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat betapa pentingnya mengurangi produksi sampah atau membuangnya pada tempat yang telah disediakan.

 

BACA JUGA:

160 Ton Sampah Tiap Hari di TPA Pakusari, Bupati Jember Siap Kelola dengan Sistem Integrasi

 

“Saya melihat di masyarakat pada saat karnaval atau kegiatan lainnya,  banyak siswa dan warga yang membuang  sampah  sembarangan. Sehingga perlu diedukasi,” ucapnya kepada awak media ini  di Kota Cinema Mall (KCM), Ahad (22/8/2022).

 

Ketua Himpunan Penggiat Adiwiyata Kabupaten Jember itu menambahkan, untuk mengatasi sampah bukan melulu tanggungjawab pemerintah, tapi juga masyarakat. Sebab, satu helai sampai yang dibiarkan tercecer di jalan, akan mengganggu orang lain.  Katanya, jika masing-masing individu bisa mengendalikan diri untuk tidak memproduksi sampah atau minimal membuang ke tempatnya,  maka populasi sampah pasti berkurang.

 

“Ini kaitannya dengan tanggungjawab. Minimal masing-masing orang  bisa bertangungjawab terhadap sampah yang dibuat sendiri,”  urainya.

 

BACA JUGA:

Demi Sesuap Nasi, Wanita Ini 15 Tahun Berdamai Dengan Bau di Antara Tumpukan Sampah

 

Dalam karnaval ini, SMPN 1& 2 Panti menurunkan 100 siswa-siswi dengan berpakaian adat. Sejumlah peserta secara bergantian memungut sampah yang berserakan di sepanjang rute karnaval, yaitu Alun-alun hingga garis finish di KCM.

 

Sampah yang dipungut itu lalu dimasukkan ke dalam karung yang dibawa oleh peserta karnaval. Hingga mencapai garis finish, sampah-sampah yang dipungut mencapai 6 karung.

 

“Sampah-sampah itu yang punya nilai ekonomis kita jual, yang tidak ada nilai ekonomis kita daur ulang untuk dijadikan produk kerajinan,” jelasnya.

 

Selain memungut sampah, karnaval SMPN 1 & 2 Panti juga mengusung sejumlah spanduk, di antaranya berbunyi Sampahmu Tanggungjawabmu dan SD 6 Tahun, SMP 3 Tahun, SMA 3 Tahun, Kuliah 5 tahun, masih buang sampah sembarangan, 17 tahun sekolah ngapain aja? (Aryudi A Razaq).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan