
Lahan gedung dan asrama tahfidz YPIBU sudah rata, siap dibangun
JATIMBERITA.COM | Jember – Pondok Pesantren Islam Bustanul Ulum (IBU) terus mengembangkan diri dengan beragam progam unggulannya. Kali ini pesantren yang terletak di Jalan Himalaya, Dusun Gempal Desa/Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember Jawa Timur tersebut merintis berdirinya kelas tahfidz.
Total luas lahan untuk gedung dan asrama siswa calon penghafal Al-Qur’an ini sekitar 3,5 hektare, terletak di blok pintu langit di ujung barat kompleks Pesantren IBU. Dikatakan pintu langit karena lahan tersebut berupa bebukitan yang agak meninggi. Saat ini, sebagian besar lahan tersebut sudah diratakan, sebagian lain dibiarkan tetap mengonggok untuk memberi kesan alami di kompleks asrama tahfidz itu.
“Dari pintu langit IBU inilah, kita berharap kelak muncul penghafal-penghafal Al-Qur’an yang mumpuni,” ucap Pengasuh Pesantren IBU, H Mochamad Hafidi di sela-sela meninjau lahan asrama tahfidz, Senin (22/8/2022).
BACA JUGA:
Peduli Perubahan, Kiai Hafidi, Kader NU Jember Buat Sekolah Gratis
Menurut H Hafidi, lokasi asrama siswa tahfidz itu sengaja ditaruh agak menjorok dengan lingkungan yang cukup asri dan dikelilingi oleh rimbunnya pepohonan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan bagi mereka, karena untuk menghafal Al-Qur’an memang butuh lingkungan yang nyaman, tidak berisik, dan sebagainya.
“Pembangunan asrama tahfidz dibagi 3 trap. Trap di puncak sebagai pusat perkantoran dengan ornamen asli batu gunung,” jelasnya.
Anggota FKB DPRD Jember itu menambahkan, orang yang fasih membaca Al-Qur’an, lebih-lebih hafidz, selalu dibutuhkan masyarakat dari zaman ke zaman, tidak ada basinya. Apalagi di era media sosial ini. Kata Hafidi, semakin banyak pemuda yang hafal Al-Qur’an semakin baik negeri ini. Sebab, Al-Qur’an memancarkan sinar tauhid, memberikan kesejukan, dan tentu saja menjaga akhlaq.
BACA JUGA:
Peringatan Haul Gus Dur Menggema di Pesantren IBU Jember
“Saya ingin dari asrama ini lahir hafidz dari anak-anak desa, dan mereka kelak jadi mercusuar di tengah-tengah masyarakat,” ungkapnya.
Selama ini, Yayasan Pendidikan Islam Bustanul Ulum (YPIBU), telah menyelenggarakan pendidikan formal, di ra adalah SMP dan SMK. Semua santri dan peserta didik di YPIBU tidak dipungut biaya, bahkan mereka yang tinggal di luar kompleks pesantren difasilitasi dengan bus antar jemput.
“Program tahfiz ini akan melengkapi sekolah yang sudah ada. Dan kami beharap Gus Muhaimin bisa meletakkan batu pertama pembangunan asrama tahfidz ini,” pungkasnya (Aryudi A Razaq).
No Responses