Setelah Angklung Raih Rekor Muri, Bupati Jember Bidik Kentongan

 

JATIMBERITA.COM | Jember –  Permainan angklung dengan jumlah peserta 3.364 orang  di alun-alun Jember, Rabu (16/11/2022), telah memecahkan rekor dunia dengan kategori pasangan pemain angklung terbanyak. Ke-3.364 orang itu terdiri dari pasangan ayah dan anak sebanyak 1.682 pasang. Mereka secara bersamaan memainkan angklung yang dipandu oleh panitia.

 

Beberapa lagu kebangsaan juga dinyanyikan dengan vokal bunyi angklung itu sendiri.

 

Penampilan permainan angklung secara massal itu dikemas dengan acara bertajuk Wes Wayahe Jember Raih Rekor Muri dengan Angklung.

 

BACA JUGA :

Lagi, Kemenparekraf Undang Linkrafin Tampil di Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022

 

Permainan angklung massal itu, disaksikan langsung oleh Eksekutif Manager Rekor Muri, Sri Widayati yang mewakili Jaya Suprana selaku Ketua Muri. Menurutnya, apa yang ditampilkan oleh pasangan ayah dan anak dalam bermain angklung itu, telah memenuhi syarat untuk tercatat sebagai Rekor Muri.

 

 “Peristiwa bermain angklung berpasangan ini mencatatkan Kabupaten Jember sebagai peraih Rekor Muri dengan jumlah peserta angklung terbanyak yaitu 1.682 pasang,” ucap Sri Widayati usai menilai permainan angklung kolosal dengan menyanyikan lagu Tanah Airku ciptaan Ibu Soed.

 

Sementara itu, Bupati Jember Jawa Timur, Hendy Siswanto menyatakan bahwa permainan massal angklung itu merupakan salah upaya sinergis untuk melestarikan musik tradisional angklung di negeri ini. Katanya, prospek angklung di Jember cukup bagus. Sebab, bahan baku angklung di Jember cukup melimpah, yaitu bambu.  Jember memiliki sebuah desa yang kaya dengan bambu, yaitu Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi.

 

“Bambu bisa untuk (menggerakkan) ekonomi, bisa untuk membuat angklung juga,” ujarnya kepada para wartawan usai membuka permaian massal angklung.

 

Rupanya Rekor Muri yang didapat Pemerintah Kabupaten Jember dari permainan massal angklung, juga menginisiasi Bupati Hendy untuk merengkuh Rekor Muri di bidang musik tradisional khas Jember, yaitu Kentongan.

 

Menurut Bupati Hendy, musik kentongan atau patrol juga perlu dilestarikan  agar tidak lenyap tertelan zaman di masa-masa mendatang. Untuk itu, upaya pelestarian sudah dilakukan, yaitu dengan sesering mungkin melibatkan musik patrol dalam berbagai acara di lingkungan Pemkab Jember.

 

“Kami berharap musik patrol bisa dikolaborasikan bersama-sama untuk meraih Rekor Muri,” pungkasnya (Aryudi A Razaq).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan