Rekor Muri Penting, tapi Keakraban Orang Tua dengan Anak Sangat Istimewa

 

JATIMBERITA.COM | Jember –  Bahwa Pemerintah Kabupaten Jember meraih Rekor Muri dalam ajang permainan angklung massal di Alun-alun Jember, Rabu (16/11/2022)  adalah hal yang luar biasa. Nama Jember mencuat tidak hanya di tanah air tapi juga di manca negara. Apalagi permainan angklung massal itu bersamaan dengan Hari Angklung Sedunia. Pada tanggal ini, 16 November 2010, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNESCO) secara resmi menyatakan angklung sebagai barang warisan dunia.

 

Bangsa Indonesia tentu bangga karena alat musik tradisional asal  Jawa Barat itu diakui dunia. Bahkan selama sehari bersamaan dengan Hari Angklung Sedunia, Google Doodle menampilkan angklung di beranda tampilan google.com atau google.co.id.

 

BACA JUGA :

Setelah Angklung Raih Rekor Muri, Bupati Jember Bidik Kentongan

 

“Kegiatan angklung hari ini mencapai Rekor Muri, ini istimewa bagi Kabupaten Jember,” ucap Bupati Jember Hendy Siswanto saat memberikan sambutan dalam acara Wes Wayahe Jember Raih Rekor Muri dengan Angklung  di Alun-alun Jember, Rabu (16/11/2022).

 

Raihan Rekor Muri tersebut dicapai karena angklung dimainkan oleh pasangan terbanyak, yaitu 1.682 pasang. Pasangan tersebut  terdiri dari orang tua dan anak. Sehingga total jumlah pemaian angklung mencapai 3.364 orang.

 

Namun yang lebih istimewa lagi, menurut Bupati Hendy, adalah keakraban antara orang tua dengan anak. Menurutnya, angklung menjadi sarana keakraban antara keduanya.

 

“Yang lebih penting dari itu adalah hubungan mesra antara orang tua dan anak serta guru terjalin mesra terjadi di alun-alun ini,” jelasnya.

 

Bupati Hendy menambahkan, di  era modernisasi ini, hubungan antara orang tua dengan anak menjadi pertaruhan. Kecenderugan orang tua adalah memasrahkan anaknya kepada guru. Sehingga urusan pendidikan anak diserahkan sepenuhnya kepada guru. Padahal, untuk membentuk karakter anak, peran orang tua sangat penting.

 

“Hari ini kita buktikan hubungan orang tua, guru  dengan anak menyatu. Ini luar biasa. Pada saatnya nanti anak-anak kita ini akan menjadi penerus bangsa,” urainya.

 

Tangggan Peserta Permainan Angklung Massal

Salah seorang peserta permainan angklung massal, Rudi Sucipto mengamini pernyataan Bupati Hendy. Menurutnya, permainan angklung menunjukkan hubungan yang bagus antara orang dengan anaknya.

 

“Ini momentum yang bagus bahwa hubungan orang tua dengan anak terjalin kuat. Penyelenggaraan acara juga bagus. Tidak ada bupati sebelumnya yang seperti ini, baru Pak Hendy. Mudah-mudahan nanti jangan cuma angklung tok, masih ada budaya lokal juga misalnya Reog. Jika reog terjadi  Rekor Muri, luar biasa,” ucap ayah Tania, murid SDK Santa Maria 1 Jember itu (Aryudi A Razaq).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan