Menelisik Kesuksesan Desa Sidomulyo Jember Raih Juara 1 Desa Gotong Royong Jatim

 

JATIMBERITA.COM | Jember – Belum lama ini, Pemerintah Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo Kabupaten Jember merengkuh juara 1 Lomba Desa Gotong Royong  tingkat Provinsi Jawa Timur. Perhargaan ini melengkapi prestasi sebelumnya yang telah diraih desa tersebut, yakni juara 1 Lomba Video Kreatif Jawa Timur.

 

Tentu saja, raihan itu tak dicapai begitu saja, namun secara nyata budaya gotong royong telah berurat berakar di tengah-tengah kehidupan masyarakat desa yang terletak di ujung timur wilayah Kabupaten Jember itu.

 

Desa Sidomulyo terletak sekitar 42 kilometer ke arah timur Alun-alun Jember. Akses menuju desa sejuk tersebut cukup gampang karena dihubungkan dengan jalan nasional jurusan Banyuwangi. Bahkan puncak Gumitir yang dilewati jalan nasional itu, posisi kepemilikannya dibagi dua antara Desa Sidomulyo dengan Desa Kalibarumanis Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi. Cafe Gumitir yang terkenal itu secara administratif masih masuk wilayah Pemerintah Desa Sidomulyo.

 

BACA JUGA :

Membanggakan, ‘The Beauty of Sidomulyo Village’ Sabet Juara 1 Lomba Video Kreatif Jawa Timur

Desa Sidomulyo Jember Sabet Juara 1 Desa Gotong Royong

 

Akses menuju Desa Sidomulyo ditandai dengan gapura yang cukup kokoh berwarna putih. Suasana kegotong royongan masyarakat  di desa yang terletak di kaki gunung Gumitir itu, tampak cukup kental. Warganya cukup ramah menyapa tamu.

 

Menurut Kepala Desa Sidomulyo, Kamiludin, budaya gotong royong tak bisa direkayasa namun harus dibiasakan dan dipupuk berdasarkan kesadaran setiap individu.

 

“Kesadaran itu harus dibangun begitu rupa, sehingga timbul dengan sendirinya saat desa mempunyai kegiatan sosial, atau saat ada tetangga yang membutuhkan pertolongan,” ucap Kamiludin kepada awak media ini di Balai Desa Sidomulyo, Jumat (2/12/2022).

 

Kamiludin menambahkan, selama ini kegiatan sosial yang rutin dilakukan dalam bentuk gotong royong adalah sebulan sekali melakukan kerja bakti, yaitu membersihkan jalan dan sebagainya dengan melibatkan warga di sekitar obyek jalan yang dibersihkan.

 

“Sebulan sekali, RT-RT kami wajibkan turun ke jalan untuk kerja bakti dengan warga sekitar,” jelasnya.

 

Sedangkan di bidang ekonomi, desa wisata yang menjadi trade merk Desa Sidomulyo,  konsepnya adalah berbasis gotong royong. Destinasi wisata di Desa Sidomulyo adalah milik rakyat, yaitu kelompok masyarakat,  koperasi, kelompok ternak yang diintegrasikan oleh pemerintah desa.

 

“Jadi owner lokasi-lokasi wisata itu adalah rakyat, dan pemerintah desa hanya sebagai marketing utama,” ungkapnya.

 

Kamiludin juga terus memupuk kerukunan dan keharmonisan di segenap lapisan masyarakat Desa Sidomulyo. Pasalnya, Sidomulyo tak cuma dihuni warga Muslim tapi juga ada warga Nasrani.

 

“Jadi gotong royong tidak cuma melibatkan sesama umat Islam, tapi juga dengan dan antar warga non Muslim. Percuma kita gotong royong jika posisi umat antar agama tidak rukun,” ujarnya.

 

Kegotong royongan juga dibangun bidang pengembangan website milik Desa Sidomulyo. Katanya, website resmi desa itu bisa terus eksis dan bahkan berkembang, salah satu penyebabnya karena melibatkan warga juga.

 

“Kontributor web kami adalah pemuda-pemuda yang berada di dusun-dusun itu. Ini juga bentuk kegotong royongan yang lain,” pungkasnya (Aryudi A Razaq).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan