Ingin Fokus di Politik, Nur Yasin Lepas Jabatan di KOGAS Grup

 

JATIMBERITA.COM | Jakarta –  Ihwal awal masuknya Ir H Nur Yasin di ranah politik praktis boleh dikata  kebetulan.  Ia mengaku tak pernah bermimpi untuk terjun ke dunia politik, apalagi menjadi anggota legislatif.  Sejak lulus dari Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan jurusan planologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Nur Yasin langsung bergabung dengan sebuah perusahaan asing di Jakarta. Bahkan akhirnya ia mendirikan perusahaan sendiri di bawah bendera KOGAS grup. 

 

Berahun-tahun, Nur Yasin bergelut dengan dunia bisnis. Politik tak pernah terpikirkan di benaknya. Bisnis, hitung-hitungannya jelas. Untung sekian, rugi sekian. Tapi di politik, tidak ada kejelasan untung ruginya. Dan ini bertentangan dengan prinsip bisnis yang ia geluti.

 

Namun garis tangan Nur Yasin akhirnya mengarah ke politik. Hal ini diawali dengan acara makan pagi bersama seorang menteri yang juga politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tahun 2009. Dalam acara santap makan pagi itu, Nur Yasin ditawari untuk bergabung dengan PKB, dengan menjadi calon anggota legislatif (caleg).

 

Meski awalnya tidak mau,  namun akhirnya hati Nur Yasin tak bisa menolak tapi juga tidak mengiyakan. Namun untuk menghargai tawaran itu, saat pulang Nur Yasin membawa map yang berisi dokumen (form) pendaftaran yang masih kosong. Beberapa hari kemudian, Nur Yasin ditelepon oleh si menteri menanyakan form tersebut, yang belum sempat diisi alias masih tetap kosong.

 

Selang beberapa jam kemudian, staf si menteri datang ke rumahnya untuk mengambil berkas dokumen pencalegan tersebut. Waktu itu penutupan pendaftaran caleg sudah tinggal sepekan.

 

“Berkas itu belum saya isi, saya disuruh teken aja di form-form itu. Saya tidak tahu siapa yang ngisi, tapi menteri ‘kan banyak stafnya,” ujarnya dalam sebuah wawacara bersama Ikatan Alumni Planologi (IAP) di Jakarta, belum lama ini.

 

Sampai di situ, Nur Yasin masih belum mantap untuk nyaleg kecuali hanya menghormati tawaran dan kebaikan hati para petinggi PKB waktu itu. Namun saat Daftar Caleg Sementara (DCS) diumumkan, nama Nur Yasin benar-benar masuk di situ sebagai caleg.

 

“Nah ini tidak bisa main-main, kalau kalah ‘kan ketahuan dan malu. Akhirnya saya niat (untuk nyaleg),” tambahnya.

 

Hari itu juga Nur Yasin mengumpulkan para direktur perusahaannya sekitar 50 orang. Kepada mereka ia mengungkapkan keinginannya untuk terjun ke dunia politik praktis.

 

“Saya bilang, saya mau ganti haluan. Saya masuk ke politik, dan saya harus menang. Semua pada diam,” jelasnya.

 

Mereka pun mendukung keputusan Nur Yasin. Bahkan mereka juga membentuk tim kecil untuk menyukseskan keinginan sang bos.

 

Nur Yasin tak ingin setengah-setengah terjun ke politik praktis. Karena itu, ia memilih mundur dari jabatan eksekutif di semua perusahaannya. Selain ingin fokus berjuang di politik,  juga perusahaan yang dikelolanya diharapkan tetap berjalan secara profesional. Meski demikian, pria asli Kelurahan/Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember itu, masih mengendalikan semua perusahaan di bawah KOGAS grup.

 

Niat sudah ditancapkan, Nur Yasin telah memilih jalan politik sebagai lahan pengabdian. Bagi dia, sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang. Dan kesungguhan Nur Yasin untuk mewujudkan niatnya akhirnya terbayar lunas: terpilih sebagai anggota DPR RI dari Dapil Jember-Lumajang (Aryudi A Razaq).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan