
Bupati Jember Hendy Siswanto saat memberikan keterangan pers kepada para awak media di Paguyuban Saras
JATIMBERITA.COM | Jember – Bupati Jember Jawa Timur Hendy Siswanto meminta masyarakat agar tidak risau dengan kabar penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mendera sapi. Ia memastikan sapi-sapi yang dijadikan kurban di Jember sudah melalui pengecekan kesehatan sehingga aman dikonsumsi.
“Kondisi terakhir saat ini terkait masalah PMK yang menimpa sapi, sudah tidak ada masalah,” ujarnya saat menghadiri pembagian daging kurban di Paguyuban Saras di Jalan Letjen Sutoyo, Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Sabtu (9/7/2022).
Ia menyebutkan, populasi sapi di Jember mencapai 275 ribu ekor. Dari jumlah itu yang terkena PMK sekitar 2 persen. Untuk itu, kata Bupati Hendy, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Jember telah mengunjungi tempat-tempat peternakan sapi untuk memastikan kesehatan sapi-sapinya.
“Yangi djual untuk konsumsi hari raya kurban sudah dicek kesehatannya, alhamdulillah sehat. Termasuk kurban yang di Paguyuban Saras ini,” jelasnya.
Bupati juga mengimbau agar pembagian daging kurban, terutama yang melibatkan banyak massa agar tetap mematuhi protokol kesehatan, memakai masker dan sebagainya. Selain itu, bungkus daging sapi atau kambing agar tidak menggunakan bahan plastik karena sampah berbahan plastik sulit terurai di tanah lantaran rantai karbonnya yang panjang.
“Sesuai dengan instruksi dari pemerintah bahwa bungkus daging kita imbau bukan plastik, tapi daun, rotan, dan sebagainya,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Pembagian Daging Kurban Saras, Suyatman mengatakan, pihaknya setiap tahun di momen Idul Adha rutin membagikan daging kurban untuk masyarakat sekitar. Saat ini, katanya, Paguyuban Saras memotong 12 ekor sapi dengan berat rata-rata 6 sampai 8 kwintal. Sapi-sapi tersebut telah dicek kesehatannya oleh pihak berwenang sehingga aman dimakan.
“Semuanya ada 4.300 paket yang kita bagikan. Sebanyak 2.000-an paket kita bagikan di sini (Paguyuban Saras),” pungkasnya (Aryudi A Razaq).
No Responses