Bintang Asia, Buah Doa dan Usaha yang Kuat

 

JATIMBERITA.COM | Jember – Ucapan adalah doa, dan bisa jadi inilah yang terjadi dengan PT Benih Citra Asia (BCA). Semula, apalah artinya keberadaan PT BCA di tengah hegemone perusahaan benih lain yang berskala nasional bahkan internasional saat itu. Ibaratnya, PT BCA hanyalah butiran pasir  di tengah lautan pasir yang mengeilinginya.

 

“Saat mendirikan BCA saya berumur 31 tahun. Waktu itu saya memang memilih nama Benih Citra Asia karena punya keinginan perusahaan ini nanti bisa merambah asia,” ujar owner sekaligus Presiden Direktur PT BCA, H Slamet Sulistiyono saat memberikan pengarahan dalam acara pemberian santunan AHSAN di Musala Yayasan Nurul Ibad, Desa Rowoindah, Kecamatan Ajung Kabupaten Jember, Kamis (21/4/2022).

 

Betul, nama Asia hanya sekadar dipasang saja. H Slamet mengaku sama sekali tidak punya gambaran bagaimana mengembangkan perusahaan hingga maju dan merambah Asia. Sebab waktu itu hanya berpikir survive saja. Sebagai orang yang pernah menjadi karyawan di perusahaan benih, ia tentu punya bekal untuk menjaga kontinuitas perusahaan, namun untuk mengembangkan sedemikian rupa hingga menjadi perusahaan multinasional, masih blank.

 

Tapi seiring berjalannya waktu, PT BCA terus berkembang dan berkembang. H Slamet dengan segala doa, upaya dan ketekunannya, mampu membesut perusahaan yang didirikannya menjelma sebagai perusahaan benih terkemuda di tanah air. Setidaknya, saat ini PT BCA telah memproduksi 209 varian benih hortikulutra.

 

“Benih produk kami, selain untuk pasar dalam negeri, juga untuk luar negeri, dan produk kami bermerk Bintang asiA,” jelasnya.

 

Grafik perkembangan PT BCA terus meninggi. Bahkan dua tahun lalu, sebelum Covid-19 menghantam Nusantara, PT BCA melalui media sosial mengumumkan rencana rekrutmen tenaga baru untuk ditempatkan di mancanegara sebagai persiapan membuka kantor cabang di luar negeri.

 

“Rencananya untuk awal saya akan membuka cabang di Pakistan dan Thailand, tapi karena ada pandemi Covid-19, saya batalkan karena lockdown,” urainya.

 

Ternyata  betul bahwa usaha tak akan pernah menghianati hasil. H Slamet adalah sosok yang tekun dan tak pernah menyerah terhadap persoalan sesulit apapun. Walaupun ia hanyalah anak  seorang buruh, tapi ia yakin bahwa doa yang sungguh-sungguh dan dibarengi dengan usaha yang tak kenal lelah akan membuahkan hasil yang gemilang.

 

“Semua tahu saya orang tak punya. Bagi orang yang tinggal di Wirowongso, banyak yang tahu keadaan saya dulu. Saya dulu luntang-lantung, jualan es wawan, keliling,” urainya.

 

H Slamet tidak sedang bernostalgia dengan cerita melankolisnya. Tidak juga bemaksud pamer kesuksesan apalagi dengan membusungkan dada. Tak ada niatan riya’ atau apapun. Namun semua itu semata-mata untuk memompa semangat masyarakat terutama anggota AHSAN agar bangkit untuk bergerak tanpa harus minder dan selalu dibayang-bayangi oleh kegagalan.

 

“Marilah kita mulai bangkit, kita harus berani memulai usaha apapun itu. AHSAN menyediakan banyak pilihan usaha untuk memberdayakan  santri dan petani,” pungkansya.

 

Pemberian santunan kali ini menyasar 185 orang. Mereka diusulkan oleh koordinator desa (Kordes) di Kecamatan Ajung, Sumbersari, dan Tempurejo.  Ini merupakan hari ke-8 dari rangkaian program Turba  AHSAN selama Ramadan 1443 H.  Program sosial yang bertajuk AHSAN Peduli  Umat ini, semuanya menyasar 12 titik dengan total 2.046 bingkisan. Dana dari bingkisan itu berasal dari zakat mal PT BCA, sebuah perusahaan multinasional pimpinan H Slamet Sulistiyono. Selain disalurkan lewat AHSAN, zakat mal PT BCA juga disalurkan langsung ke kelompok petani mitra PT BCA, dan kantor cabang PT BCA yang menyebar di Jawa Tengah, Kalimantan, dan Sumatera (Aryudi A Razaq).

 

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan