Mengenal Yusril, Juara Pertama MTQ-MHQ UIN KHAS Jember

JATIMBERITA.COM | Jember – Yusril Iesya Huda, nama lengkapnya. Sosok ini menjadi sorotan masyarakat lantaran meraih juara pertama dalam final Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MTQ) yang digelar Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember Jawa Timur di Gedung Kuliah Terpadu (GKT) Kompleks kampus UIN KHAS Jember, Kamis (21/4/2022) malam.

 

Bukan semata-mata karena status juaranya, tapi karena latar belakang pendidikannya adalah sekolah umum, bukan sekolah agama ataupun  sekolah di lingkungan pesantren. Yusril, sapaan akrabnya, adalah siswa kelas X SMAN 2 Jember.

 

Yusril lahir di Jember Jawa Timur saat kalender menunjuk angka 5 November 2005. Ia adalah anak pertama dari dua bersadara dari pasangan Nurul Huda dan Faiqatul Hasanah.   

 

Yusril mengaku sejak SD sudah senang tilawah, karena memang diarahkan oleh orang tuanya. Ini munkin tak lepas dari latar pendidikan sang ibu, yang alumnus Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo.

 

“Itu karena sejak kecil saya diarahkan ke Al-Qur’an oleh orang tua,” ucap Yusril kepada awak media ini  di kediamannya Jalan Cadika Nomor 1, Kelurahan Seumpusari, Kecamatan Kaliwates, Jember, Ahad (24/4/2022).

 

Arahan orang tua Yusril, membuatnya merasa betah belajar Al-Qur’an. Sejak SD ia mencari ustadz yang bisa membimbingnya belajar qira’ah. Bahkan akhirnya, ia mondok di Pesantren Roudlatul Tholabah, Desa Paleran, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember. Di situlah ia belajar banyak soal qira’ah. Namun belum genap setahun, ia harus berhenti karena masih punya kewajiban untuk masuk sekolah.

 

“Waktu itu saya kelas 5 SD, jadi memang harus tinggal di rumah karena harus sekolah,” urainya.

 

Kendati demikian, Yusril tetap bersemangat untuk belajar qira’ah, dengan mendatangi ustadz-ustadz yang dikenalnya dan mempunyai kompetensi di bidang itu. Di antara mereka adalah Ustadz Fahrurrozi (qari’ nasional), Ustadz Zaini, dan Ustadz Susanto.

 

“Saya datang kepada mereka secara rutin untuk belajar qira’ah, dan juga sering sharing sama senior-senior,” terangnya.

 

Keinginan Yusril untuk belajar qira’ah memang luar biasa. Di tengah kesibukannya belajar di sekolah, ia selalu menyempatkan diri untuk belajar qira’ah. Bahkan saat Covid-19 menerjang negeri ini, ia masih terus belajar baik secara otodidak, maupun mendatangi ustadz-ustadz yang telah biasa membimbingnya.

 

“Saat pandemic Covid-19, saya tetap belajar qira’ah,” ungkapnya.

 

Yusril mengaku sejatinya ingin sekolah di sekolah agama, misalnya Madrasah Aliah.  Namun oleh SMAN 2 Jember diberi kemudahan untuk sekolah di situ melalu jalur prestasi. Pasalnya, saat kelas VIII SMPN 2 Jember, Yusril meraih juara dua dalam MTQ yang digelar oleh SMAN 2 Jember.

 

“Terus tahun berikutnya di ajang yang sama, saya berhasil meraih juara satu. Ya dari situ, akhirnya saya masuk SMAN 2 Jember,” pungkasnya.

 

Selain mendapatkan piala dan uang pembinaan, Yusril dan finalis MTQ-MHQ juga disiapkan beasiswa oleh UIN KHAS Jember jika nanti ingin kuliah di perguruan tinggi yang terletak di Jalan Mataram Nomor 1, Karang Mluwo, Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember Jawa Timur itu.

 

MTQ tersebut bersifat nasional, diperuntukkan bagi murid SMA dan yang sederajat se-Nusantara, khususnya kelas XI atau XII untuk kategori putra dan putri.

 

Sedangkan MHQ bersifat regional, diperuntukkan bagi murid SMA dan yang sederajat se-Jawa Timur, khususnya kelas XI atau XII, juga untuk kategori putra dan putri.

 

Laga final MTQ-MHQ yang digelar secara offline tersebut  cukup istimewa lantaran dihadiri oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI,  Zainut Tauhid Sa’adi dan Bupati Jember, H. Hendy Siswanto (Aryudi A Razaq).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan