Kelengkeng JemSu, Obsesi Besar Bupati Jember untuk Berdayakan Masyarakat

 

JATIMBERITA.COM | Jember – Kendati tidak sunyi dari sorotan, namun keinginan Bupati Jember, Hendy Siswanto untuk membudidayakan kelengkeng JemSu (Jember Super), tak pernah surut.  Suara-suara yang coba meragukan kelengkeng  Jemsu, tak membuat keinginannya tergerus. Bahkan ia tambah bersemangat setelah menghadiri panen kelengkeng JemSu di sebuah kebun di Desa/Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember Jawa Timur, Sabtu (5/3/2022).

 

Menurut Hendy, kelengkeng JemSu sangat prospektif karena di samping cepat berbuah, juga mempunyai rasa yang sangat manis dan tidak berair.

 

“Manisnya istimewa, dan tidak berair,” ujarnya kepada sejumlah awak media.

 

Ia menginginkan kelak warga Jember bisa menanam kelengkeng JemSu di depan rumah, kebun atau pekarangannya. Ini tak lepas dari obsesi besar Bupati Hendy untuk memberdayakan masyarakat melalui budidaya kelengkeng JemSu. Sebab, selama ini, masyarakat sudah kadung tembakau minded. Meskipun hampir selalu merugi namun petani tak juga jera menanam tembakau. Kehadiran pohon buah naga yang awalnya oleh Pemerintah Kabupaten  Jember  diproyeksikan bisa menggantikan posisi tembakau, namun juga gagal.

 

Saat ini, Pemkab Jember menawarkan tanaman alternatif, kelengkeng JemSu. Bupati Hendy langsung tancap gas.  Ia bahkan telah menanam  kelengkeng JemSu di lahan  Rembangan, Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Lahan tersebut awalnya ditanami pohon buah naga. Namun setelah 21 tahun diujicoba, pohon buah naga itu tak kunjung membuahkan hasil, nilai ekonominya sudah habis.

 

“Sudah tidak ada nilai ekonominya, dan itu sudah dikaji oleh teman-teman dari Dinas Pertanian, dan ternyata memang sudah tidak mempunyai nilai ekonomi karena banyak yang tidak tumbuh dan tidak terawat,” urainya.

 

Hendy menambahkan, penanaman kelengkeng JemSu di Rembangan adalah proyek percontohan yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Salah satu fungsinya adalah mengedukasi masyarakat tentang budidaya kelengkeng JemSu.

 

“Masyarakat kalau perlu tanam kelengkeng JemSu semua, bibitnya kami sediakan. Kami ingin berdayakan masyarakat dengan tanaman kelengkeng Jemsu. Tapi kita tetap nunggu percontohan yang di Rembangan. Kalau itu berhasil,  kita ‘hajar’ semuanya. Kalau perlu gunung Argopuro kita tanami kelengkeng. Dan Jember akan swasembada kelengkeng,” ungkapnya.

 

Di tempat yang sama, penemu kelengkeng JemSu, Hidayat Teguh Wiyono menyatakan bahwa dirinya cukup lama mengadakan penelitian sebelum akhirnya menemukan kelengkeng varian baru yang kemudian diberi nama kelengkeng Jemsu. Sedangkan uji coba penanamannya sudah berlangsung 9 tahun. Peminat kelengkeng JemSu justru banyak dari Lumajang dan Banyuwangi. Di Jember sendiri kelengkeng JemSu baru dirintis penanamannya di Rembangan.

 

“Bibit kelengkeng yang di Rembangan itu adalah generasi keempat JemSu,” katanya (Aryudi A Razaq).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan