Bupati Jember, Hendy Siswanto bersama KH Taufiqurrahman Muzakki Syah (paling kanan)
JATIMBERITA.COM | Jember – Saat ini, pembasmian Covid-19 belum tuntas. Penyebaran virus asal China itu masih jalan meski volumenya tak begitu besar. Seiring dengan itu, pemulihan ekonomi masih lamban, tertatih-tatih. Akibatnya, daya beli masyarakat tak kunjung menguat. Hal ini masih diperparah dengan kenaikan harga sembako.
“Walaupun begitu, kita tak boleh menyerah dengan keadaan,” ujar Bupati Jember, Hendy Siswanto saat memberikan sambutan singkat dalam acara Zikir Akbar di Masjid Raudlatul Muchlisin, Kaliwates Jember, Ahad (7/3/2022) malam.
Hendy mengakui bahwa pendemi Covid-19 melahirkan dampak yang begitu dahsyat bagi kehidupan masyarakat, ekonomi jadi morat-marit. Namun hal tersebut tak perlu disikapi dengan keluhan yang tiada henti, tapi harus optimis menghadapi masa depan.
“Jangan putus asa, harus optimis, dengan zikir kita mohon kepada Allah agar semuanya diberi pertolongan,” paparnya.
Bupati asli Jember itu memberikan apresiasi atas digelarnya zikir itu. Menurutnya, zikir, membaca shalawat, dan sebagainya sangat bagus sebagai bentuk permohonan manusia kepada Allah. Namun, katanya, zikir harus dilakukan dengan ikhlas, jangan dicampuri dengan niat yang tidak baik, dan hal-hal yang membahayakan.
“Seperti yang terjadi di Payangan yang menewaskan 11 orang, itu intinya juga zikir tapi tempatnya membahayakan keselamatan jiwa. Karena itu, tolong masyarakat juga ikut memantau, jangan ada lagi yang seperti itu,” tambahnya.
Sementara itu, Gus Fikri dalam ceramahnya mengatakan bahwa zikir merupakan solusi untuk mencari kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akherat kelak.
“Kalau mau tenang, mau tenteram hati, dan mau bahagia, ya perbanyak zikir,” ungkapnya.
Zikir akbar tersebut diisi dengan istigotsah yang dimpimpin oleh KH Taufiqurrahman Muzakki Syah, dan ditutup dengan doa oleh pengasuh Pondok Pesantren Al-Qodiri, Gebang, Jember, KH Achmad Muzakki Syah (Aryudi A Razaq).
No Responses