Nunung Adi Kontesa, Kades Tegalrejo dan Komitmen Pelayanannya kepada Masyarakat

 

JATIMBERITA.COM | Jember –  Jabatan identik dengan pelayanan. Apalagi seorang pimpinan. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam berbagai bentuknya merupakan pengabdian. Pengabdian adalah ruh dari tugas yang melekat dalam jabatan. Inilah yang dijiwai oleh Kepala Desa (Kades) Tegalrejo, Kecamatan Mayang Kabupaten Jember Jawa Timur, Nunung Adi Kontesa.

 

Menurut Nunung, sapaan akrabnya, pelayanan bagi masyarakat adalah kunci kerja dari seorang pemimpin, apalagi kades. Sebab, masyarakat desa banyak yang tidak paham tentang administrasi, sehingga mau tak mau perangkat desa harus sabar melayani warganya.

 

“Itulah (pelayanan) yang selalu saya tekankan kepada perangkat desa, dan juga saya,” ujarnya kepada awak media ini di ruang kerjanya, Kamis (15/9/2022).

 

Nunung lahir di Jember ketika kalender menunjuk angka 1 September 1977.  Sejak remaja, Nunung senang berorganisasi. Ia pernah menjadi Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kecamatan Mayang, dan mendirikan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Dari situlah jiwa kepemimpinannya terasah.

 

Alumnus SMAN Kalisat ini akhirnya ikut bertarung dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Tegalrejo, namun tidak berhasil. Nunung tak putus asa. Ia belajar dari kekalahannya. Dan dengan penuh percaya diri, ayah dua anak ini maju lagi di Pilkades Tegalrejo bulan November 2021. Dan Sukses.  

 

Alhamdulillah, atas bantuan doa dan usaha teman-teman, akhirnya saya menang (Pilkades),” jelasnya.

Kendati menang, namun Nunung sama sekali tak mengusik aparat desa peninggalan kades sebelumnya. Meskipun lokomotifnya berganti tapi gerbongnya tetap, tak ada pergantian sedikitpun. Ayah dua anak itu memberi kesempatan kepada mereka tetap bekerja secara profesional, dan terus  melayani masyarakat tanpa harus terbebani oleh dosa politik masa lalu.

 

“Saya tidak tertarik melihat apakah saat Pilkades mereka pendukung saya atau tidak. Sekarang saya kadesnya warga Tegalrejo, bukan kadesnya pendukung,” ungkapnya.

 

Bagi Nunung, jabatan kepala desa adalah lahan baru untuk menanam pengabdian. Meksi skopnya kecil, namun  ia cukup menikmati posisinya sebagai kades. Seorang kades mempunyai kewenangan untuk mengelola anggaran guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

“Tapi saat ini, penggunaan dana desa lebih diarahkan buat BLT (bantuan lansung tunai) untuk pemulihan ekonomi pasca Covid-19,” tambahnya.

 

Nunung tak sekadar memberi palayanan di kantor, tapi juga di tengah-tengah masyarakat. Bahkan terkadang masyarakat yang memanggil dia ke rumahnya untuk suatu urusan administrasi. Dan dengan senang hati sang kades mendatangi rumah masyarakat yang punya kepentingan tersebut.

 

“Saya harus datang karena mereka warga saya,” jelasnya.

 

Ya, pelayanan adalah tagline yang diusung Nunung sebagai Kades Tegalrejo. Publik pun tak perlu khawatir tagline tersebut bakal dijadikan bahan untuk kampanye Pilkades berikutnya. Sebab, masa kerja Nunung baru dijalani 9 bulan dari 6 tahun masa jabatan kades.

 

Jadi, masyarakat tak perlu khawatir bahwa pelayanan tersebut akan dibelokkan untuk kepentingan politik. Begitu juga Nunung,  tak perlu terusik oleh suara sumbang yang mungkin timbul hanya untuk mengganggu konsentrasi kerjanya. Begitu kan, Pak Kades? (Aryudi A Razaq).

 

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan