Pembangunan Jalan dan Pemberdayaan UMKM, Cara Bupati Jember Gerakkan Ekonomi Masyarakat

 

JATIMBERITA.COM | Jember – Sejak awal menjejakkan kakinya di Pendopo Wahyawibawagraha, Bupati Jember Jawa Timur Hendy Siswanto langsung menggebrak dengan programnya: membangun jalan sepanjang 1.000 kilometer. Kendati ada sejumlah pihak yang mencibir bahkan menolak program tersebut, namun Bupati Hendy dan dan wakilnya, KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman tetap kukuh dengan keinginannya. Ia dan Gus Firjaun (sapaan akrab sang wakil bupati), tak beringsut dari rencananya, terus maju pantang mundur.

 

Bupati Hendy punya alasan kuat bahwa jalan yang bagus dengan penerangan lampu yang memadai, bukan sekadar nyaman dilewati kendaraan tapi juga dapat menggerakkan ekonomi. Sebab, jalan termasuk fasilitas bergeraknya roda ekonomi.

 

“Saya kira betul Pak Hendy bahwa dengan jalan yang bagus, mobilitas pergerakan ekonomi juga lancar,” ucap Dosen Universitas Islam Negeri Kiai Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, Subakri kepada awak media ini di kampus UIN KHAS Jember, Kamis (1/12/2022).

 

BACA JUGA :

Bupati Jember ‘Tambah’ 600 Kilometer Jalan untuk Desa

KNKT Apresiasi Bupati Jember Bangun Infrastruktur Jalan

Terkait Proyek Perbaikan Jalan, Ketua Komisi C DPRD Jember: Jangan Libatkan Perusahaan Ilegal

 

Pembangunan jalan pun tuntas. Lampu-lampu jalan juga diubah dengan lampu bersinar lebih putih (sebelumnya sinarnya kuning). Jalan yang kinclong dan terang, tidak hanya di kota bahkan masuk ke jalan-jalan desa.

 

Selain jalan, Bupati Hendy  juga menggebrak lewat pemberdayaan Usaha Mikro Kecil  Menengah (UMKM). Caranya adalah melibatkan pelaku UMKM di setiap kegiatan di lingkungan Pemkab Jember, termasuk di kantor-kantor kecamatan dan balai desa. Alun-alun Jember dibuka 24 jam untuk UMKM dan pedagang kaki lima. Kegiatan nyaris digelar tiap hari di situ, bahkan sejak nobar Piala Dunia 2022 digelar selama sebulan,  UMKM di Alun-alun tampak semakin hidup. Ini sangat berbeda dengan kepemimpinan bupati sebelumnya, Alun-alun steril dari pedagang kami lima.  Mereka sering main kucing-kucingan dengan Satpol PP.

 

“Jadi UMKM menjadi nyawa dari berbagai kegiatan di lingkungan Pemkab Jember. Ini bagus untuk mendorong pergerakan ekonomi masyarakat,” tambah Subakri.

 

Tidak salah Bupati Hendy membuat program itu. Sebab, ekonomi masyarakat terus bergerak. Bahkan di saat harga barang-barang kebutuhan pokok naik akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), daya beli masyarakat Jember masih bisa dijaga sehingga inflasi terkendali.

 

Bupati Hendy akhirnya mendapat penghargaan dari Menteri Keuangan karena dinilai berhasil mengendalikan inflasi di kota tembakau ini. Dan Jember diganjar Dana Insentif  Daerah  sebesar Rp10,36 Miliar. Ini fakta yang tak bisa dipungkiri bahwa kebijakan itu membawa manfaat bagi pergerakan ekonomi masyarakat (Aryudi A Razaq).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan