
Kepala DP3AKB Kabupaten Jember, Suprihandoko saat memberikan sambutan dalam penutupan pelatihan
JATIMBERITA.COM | Jember – Pemasalahan perempuan dan anak di Kabupaten Jember cukup banyak dan kompleks. Bahkan Jember menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Timur lantaran kasus yang melibatkan perempuan dan anak semakin banyak. Bukan berarti jelek tapi bisa jadi karena bagusnya pelayanan dari Pemkab Jember.
“Sehinga para korban kekerasan dan penelantaran berani melapor dan terfasilitasi dengan baik,” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember, Suprihandoko saat memberikan sambutan dalam Penutupan Rangkaian Acara Pelatihan Peempauan dan Anak di aula Pusdiklat BKPSDM Kabupaten Jember, Senin (21/11/2022).
Untuk menumbuhkan minat berwirausaha sekaligus memberdayakan perempuan dan anak, DP3AKB Kabupaten Jember menggelar pelatihan berbagai jenis keterampilan sajak tanggal 3 sampai dengan 21 November 2022. Durasi pelatihan masing-masing jenis, tidak sama, tempatnya pun beda.
BACA JUGA :
Tekan Angka Stunting, Pemkab Jember Luncurkan J-Bangga dan Buka Gerai Layanan Konsultasi di Mal
“Jadi jangan sampai kalian kendor, harus terus bersemangat,” tambahnya di hadapan 80 peserta pelatihan kue kering dan beberapa perwakilan pelatihan keterampilan lain.
Ada beberapa jenis keterampilan yang mendapat prioritas. Di antaranya adalah jahit-menjahit. Pesertanya 20 orang. Masing-masing peserta telah diberikan bantuan mesin jahit.
“Dan akan dipantau terus perkembangannya. Dari mitra kita, dari tempat pelatihannya, itu memberikan kesempatan bahwa kalau mereka mau meningkatkan kompetensinya, tidak perlu bayar lagi,” urai Suprihandoko.
Selain itu, pelatihan keterampilan membuat kue kering dengan peserta 80 orang, semuanya adalah Perempuan Kepala Keluarga. Mereka juga sudah mendapatkan bantuan alat. Diharapkan masing-masing dari mereka bisa segera berproduksi.
“Nanti terintegrasi dalam sebuah payung UMKM, yang mungkin menjadi produk unggulan Kabupaten Jember atau produk khas Kabupaten Jember yang bisa dikirim ke luar daerah,” pungkasnya.
Sumber anggaran pelatihan tersebut adalah Dana Insentif Daerah (DID), hasil pemberian pemerintah pusat karena Kabupaten Jember dinilai berhasil mengendalikan inflasi (Aryudi A Razaq).
No Responses