JATIMBERITA.COM | Jember – Semangat pantang menyerah dan terus berusaha untuk berdiri di atas kaki sendiri adalah jiwa pejuang yang layak menjadi teladan bagi segenap lapisan masyarakat saat ini. Hal ini diungkapkan Bupati Jember Jawa Timur Hendy Siswanto kepada para awak media usai memimpin upacara Hari Pahlawan di Alun-alun Jember, Kamis (10/11/2022).
Menurutnya, para pejuang telah berusaha sekuat tenaga dengan darah dan air mata untuk mengusir penjajah dari bumi Nusantara. Segala kepentingan pribadi ditinggalkan, semua kepentingan golongan ditanggalkan demi perjuangan memerdekakan Indonesia.
“Sekarang kita tinggal enaknya, tak usah berperang lagi,” jelasnya.
BACA JUGA :
Napak Tilas Perjuangan Kiai As’ad, Agenda Rutin Pramuka UIJ
Ia menambahkan, medan perjuangan masyarakat saat ini adalah berperang melawan kebodohan dan kemiskinan. Untuk itu, Bupati Hendy menekankan bahwa masyarakat wajib sekolah supaya pintar. Salah tujuannya adalah agar bisa meningkatkan ekonomi sehingga tidak menjadi bagian dari kemiskinan.
“Minimal kalau pintar, kita tidak mudah ditipu orang,” ungkapnya.
Sedangkan terkait dengan kemandirian, lanjut Bupati Hendy, intinya adalah local wisdom atau kearifan lokal. Yakni warga Jember harus mencintai Jember dan isinya. Menyukai dan membeli produk lokal sehingga uang warga Jember tetap mengalir di Jember.
“Dengan demikian, ekonomi kita bisa bergerak ke depan,” jelasnya.
Bupati Hendy lalu menukil sambutan Menteri Sosial yang dirinya baca saat menjadi inspektur upara peringatan Hari Pahlawan di Alun-alun Jember . Katanya, di situ tertulis dengan jelas bahwa untuk meneruskan cita-cita para pahlawan adalah memerangi kemiskinan dan kebodohan.
“Sekarangini kita masih ada Covid-19, mari kita berjuang bersama-sama, sehatkan badan kita. Kalau belum vaksin segea vaksin. Ini bagian dari sumbangsih sedikit kita, tapi kalau dilakukan bersama-sama dengan jumlah penduduk yang mencapai 2, 6 juta jiwa, ini adalah satu power yang besar untuk pergerakan ekonomi,” pungkasnya (Aryudi A Razaq).
No Responses