Dorong Buruh Tembakau Berwirausaha, Pemkab Jember Gelar Pelatihan Kompetensi  

 

JATIMBERITA.COM | Jember –  Jumlah buruh tembakau di Jember cukup banyak. Ini bisa dimafhumi karena posisi Jember sebagai kota tembakau tak pernah bergeser. Sejak awal Jember memang menahbiskan dirinya sebagai kota tembakau. Hal ini bisa dilihat dari gambar daun tembakau yang dipilih menjadi logo utama Pemerintah Kabupaten Jember.

 

Namun ke depan, buruh tembakau diharapkan juga bisa mempunyai keterampilan lain agar dapat berwirausaha. Karena itu, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jember menggelar Pelatihan Kompetensi Buruh Tembakau DBHCHT Tahun Anggaran 2022 di gedung Joeang Politeknik Negeri Jember,  Kamis (13/10/2022).

 

Pelatihan yang dibiayai oleh Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2022 itu dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Hendro Soelistijono yang mewakili Bupati Jember Hendy Siswanto. Dinas Tenaga Kerja menggandeng Politeknik Negeri Jember (Polije) sebagai mitra dengan beberapa jenis pelatihan.

 

Hendro berharap agar alumni pelatihan bisa mempunyai soft skill maupun hard skill, khususnya yang terkait dengan materi pelatihan. Misalnya skill pengelasan, pembuatan bakery (roti), dan sebagainya.

 

BACA JUGA :

Bupati Jember: Mahasiswa Polije Menambah Kekuatan Ekonomi Masyarakat

 

“Jadi memang masyarakat Jember khususnya keluarga petani dan buruh tani tembakau diharapkan  mempunyai keterampilan,” jelasnya.

 

Sedangkan terkait dengan dipilihnya Polije sebagai mitra kerja dalam pelatihan itu, menurut Hendro tak lepas dari posisi perguruan tinggi yang satu ini sebagai lembaga pendidikan vokasi dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai.

 

Sementara itu, Direktur Polije Saiful Anwar mengatakan, sebagai lembaga pendidikan vokasi, Polije sudah menyiapkan sarana dan prasarana yang cukup lengkap untuk mencetak alumni pelatihan dengan skill tertentu.

 

“Saya kira ini adalah pengakuan Pemkab Jember atas kompetensi yang dimiliki oleh Polije. Kami mempunyai 9 model pelatihan. Maka sudah pas jika pelaksanaan pelatihan yang dipilih Polije,” jelasnya.

 

Saiful berharap agar Pemkab Jember tidak berhenti sampai di pelatihan saja, namun juga perlu dipikirkan kesinambungan dari pelatihan itu. Ini agar hasil pelatihan benar-benar berdaya guna.

 

“Tadi sudah direkomendasikan oleh Pak Asisten (Hendro). Ke depan perlu dipikirkan kelanjutannya, khususnya terkait dengan skema permodalan apakah itu lons atau hibah. Itu wilayahnya Pemkab Jember,” pungkasnya (Aryudi A Razaq).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan