Niban Warga Silo dan Nasib Hari Tuanya yang Menyayat Hati

 

JATIMBERITA.COM | Jember –  Rambutnya sudah putih semua. Perawakannya tidak begitu tinggi. Kurus kerempeng. Pendengarannya juga sudah berkurang. Tapi masih bisa diajak komunikasi. Itulah Niban, warga Dusun Sepuran Desa Sumberjati Kecamatan Silo Kabupaten Jember Jawa Timur.

 

Pria berumur  69 tahun ini  seharusnya tinggal menikmati hari  tuanya, tapi nyatanya  tidak ada yang  bisa ia nikmati. Harta tak punya, istripun tiada. Sehari-hari ia numpang  hidup kepada anaknya yang juga tidak seberapa penghasilannya.  Sebab anaknya tidak punya pekerjaan tetap dan  juga punya tanggungan seorang istri dan dua orang anak.

 

BACA JUGA :

Mbah Buari, Kisah Buram Warga Jember Tak Dapat Bansos Karena Nihil Adminduk

 

“Anak bapak sebenarnya ada dua, yang pertama saya dan yang kedua kerja di Bali,” ujar Amhadi, anak pertama Niban kepada Tim Unit Reaksi Cepat (URC) Dinas Sosial dan personel Tagana Kabupaten Jember yang mengunjunginya, Sabtu (24/9/2022).

 

Niban tinggal di rumah berukuran 4 x 6 Meter. Dindingnya terbuat dari anyaman bambu. Sedangkan tiang  penyangganya adalah kayu yang mulai dimakan rayap. Di situlah  Niban, anak dan menantunya serta dua cucu,  tinggal.

 

Rumah tersebut  sudah tampak lusuh, karena termakan usia. Tanah yang diatasnya dibangun rumah Niban adalah tanah pengairan.  Posisi dapur rumah berdempetan dengan tebing  anak sungai yang tak begitu dalam.

 

BACA JUGA :

Sapa Warga Desa Kaliglagah Bupati Jember Bagikan Sembako

 

Kehidupan Niban tentu menyayat hati kemanusiaan.  Betapa tidak, saat ini ia hanya menggantungkan hidup dari sumbangan para dermawan dan bantuan  pemerintah . Tapi tentu saja bantuan itu tidak cukup untuk hidup dia selama sebulan.

 

“Tapi yang bulan ini, (bantuan) telat agak lama,” tambah Amhadi.

 

Menjelang hari tuanya, Niban bekerja sebagai buruh tukang potong pohon padi saat panen.  Dari situlah penghasilan satu-satunya Niban. Ia tidak menuntut upah banyak dari pekerjaannya itu,  tapi hanya seikhlasnya aja.

 

“Tapi sekarang bapak sudah lama  tidak bisa bekerja,” tambah Amhadi.

 

Dinas Sosial Kabupaten Jember  Serahkan Bantuan untuk Niban

Di tempat yang sama Kepala Desa Sumberjati Kecamatan Silo, Andrea Suwito  berharap agar  Niban dapat bantuan dati pemerintah daerah, baik berupa renovasi rumah maupun bantuan materi lainnya. Katanya, selama ini Niban dapat bantuan dari program pemerintah pusat.

 

“Saat ini saya akan mengusahakan pembuatan  KTP-el untuk Niban. Sebab KTP dia yang ada adalah KTP manual tahun 1985. Semoga dengan KTP-el  nanti Pak Niban dapat bantuan dari APBD Jember,” jelasnya.

 

Sementara itu, Camat Silo, Joni Pelita berjanji akan membantu administrasi yang diperlukan agar Niban bisa diakomodasi dalam bantuan dari Pemerintah Kabupaten Jember.

 

“Semua jalan kita tempuh, baik dari sisi administrasi maupun  sumbangan-sumbangan  dadakan dari berbagai pihak,” pungkasnya.

 

Tim URC Dinas Sosial  didampingi Tenaga Kesehatan Sosial Kecamatan (TKSK) Silo, Ridwan memberikan  bantuan  kepada Niban, berupa sembako dan kebutuhan sehari-hari.  

 

Tentu saja, bantuan itu  hanya bersifat sementara,  dan akan habis dalam beberapa hari ke depan. Setelah itu, Niban akan kembali bingung lagi  untuk menyambung hidup  berikutnya.  

 

Niban tentu tidak minta hidup miskin,  tapi kenyataan itulah yang ia terima. Tentu bantuan pemerintah  sifatnya berkala,  tidak setiap hari lantaran  begitu banyak orang miskin yang juga perlu perhatian. Lalu, adakah dermawan yang menyusul untuk membantu Niban? (Aryudi A Razaq).  

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan