Pemkab Jember Terus Berupaya Wujudkan Satu Data Indonesia

 

JATIMBERITA.COM | Jember –  Untuk mewujudkan Satu Data Indonesia Kabupaten Jember, Pemerintah Kabupaten Jember menggelar Rapat Singkronisasi di Lobby Kantor Bupati Jember, Selasa (13/9/2022). Rapat tersebut merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi tanggal 8 Juli 2022.

 

Rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten  Jember,  Mirfano itu dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat  Muhammad Zamroni, Asisten Perekonomian dan Pembangunan  dr. Hendro Soelistijono, Asisten Administrasi Umum Widodo Julianto dan seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jember, Bobby Arie Sandy, mengungkapkan rapat sinkronisasi tersebut sebagai upaya optimalisasi perwujudan Satu Data Indonesia Kabupaten Jember melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

 

BACA JUGA :

Diskominfo Jember Wujudkan Satu Data Terintegrasi melalui SPBE

 

Menurut Bobby, tata kelola pemerintahan berbasis elektronik di Kabupaten Jember ini untuk mendukung kebijakan Satu Data Indonesia sesuai Peraturan Presiden  Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia dan Peraturan bupati Jember Nomor 9 Tahun 2022 tentang Satu Data Indonesia Kabupaten Jember.

 

“Jadi memang harus ada pertemuan lagi terkait dengan penyamaan  data sekaligus evaluasi hasil rapat siang ini. Semoga dengan pertemuan ini para operator maupun kepala OPD bisa segera mengupdate data yang belum terupdate maupun belum terisi. Masih ada tahapan berikutnya bersama dengan tim Satu Data Indonesia,” terang Bobby.

 

Sementara itu, Mirfano membeberkan beberapa poin penting sebagai arahan dalam mewujudkan Satu Data Indonesia Kabupaten Jember. Katanya, pengembangan teknologi digital saat ini sangatlah cepat. Oleh karenanya, validasi data menjadi hal yang terpenting untuk menjadikan Satu Data Indonesia.

 

Ia menambahkan, terdapat 3 poin dari sebuah organisasi. Pertama,  data. Data tidak bisa dianggap sepele, bahkan sangat penting sehingga harus dikelola secara khusus dan valid.

 

“Kita jadikan data sebagai alat untuk mengambil sebuah keputusan.” Jelasnya.

 

Kedua , inovasi. Organisasi akan berjalan dengan mudah karena adanya inovasi. Di sini, pemikiran fleksibel yang bisa beradaptasi dan berkolaborasi dengan perubahan informasi sangat dibutuhkan.

 

“Dan yang ketiga adalah humanis. Humanis di sini adalah empati. Hal ini menjadi penting untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh orang yang kita layani. Dari tiga poin diatas semuanya berawal dari sumber data,” pungkas Mirfano (Ade Nurwahyudi/AAR).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan