Cegah Banjir Masuk Perumahan, Tebing Kali Jompo Ditembok

 

JATIMBERITA.COM | Jember –  Langganan banjir setiap tahun yang melanda puluhan rumah warga di sisi Kali Jompo sebelah utara jalan, mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Jember. Di sisi barat kali Jompo dibangun tembok yang cukup kokoh untuk mencegah terjadinya longsor di bibir sungai sekaligus menahan derasnya air saat banjir tiba.

 

Menurut Bupati Jember Jawa Timur, Hendy Siswanto titik lokasi tersebut sangat rawan longsor karena menjadi titik belokan air sungai.

 

“Di titik ini beresiko tinggi. Kalau tidak ketahuan (waktu banjir datang) rumah-rumah di sini sangat beresiko pada penghuninya,” ucap Bupati Hendy kepada awak media saat meninjau proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) di aliran Kali Jompo tersebut,  Rabu (7/9/2022).

 

BACA JUGA :

Duka Panti dan Cerita Banjir yang Menyeramkan

 

Walaupun demikian, tembok penahan tanah tersebut   tidak menjamin rumah-rumah di sekitar itu lantas terbebas dari banjir. Sebab, posisi dasar rumah di situ, termasuk rumah pribadi Bupati Hendy, berada lebih rendah dari ketinggian air sungai saat banjir datang. Air sungai naik melewati gorong-gorong dan pipa pembuangan limbah air rumah tangga.

 

“Tapi saya sangat bangga dengan pembangunan ini karena langsung bisa dirasakan oleh masyarakat,” katanya.

 

Bupati Hendy menambahkan, penanganan banjir Kali Jompo harus dilakukan dari hulu. Hingga saat ini sungai yang melintasi jalan protokol kota itu belum pernah dikeruk. Sekali pun dikeruk tidak akan menyelesaikan masalah banjir dalam waktu yang panjang. Sebab, kondisi di hulu, yakni di lereng Gunung Argopuro, sudah memprihatinkan.

 

“Di atas sana gundul, sudah jarang pohon-pohonnya. Dan setiap kali hujan selalu membawa sedimentasi,” ungkapnya.

 

BACA JUGA :

Jembatan Klungkung Topang Mobilitas Ekonomi Warga

 

Oleh karena itu, lanjut Bupati Bupati Hendy, di daerah hulu seharusnya ada bendung gerak atau bendung pengatur saluran air. Setelah itu baru bisa dikerjakan pengerukan sedimentasi.

 

“Tetapi, treatment itu membutuhkan biaya cukup besar,” pungkasnya.

 

Proyek tersebut menelan dana hingga Rp. 600.000.000, dari APBD Tahun Anggaran 2022.  Lelang terbuka dimenangkan oleh CV. Agung Wira Tama dan Supervisi (konsultan proyek) CV. Wijasena Konsultek. Dari informasi di papan proyek, pekerjaan dimulai sejak 11 Juli 2022 dan akan berakhir 8 Oktober 2022 (Aryudi A Razaq).

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan