Betras 9, Inilah Testimoni Petani Lumajang

 

JATIMBERITA.COM | Lumajang –  Ayun, nama petani itu. Dia adalah warga Dusun Ledokpati, Desa Kedungmoro, Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang Jawa Timur. Ayun merupakan petani sejati. Pekerjaan utamanya adalah bertani. Kendati hanya seorang petani, tapi kehidupannya lebih dari cukup. Namun kesederhanaan khas petani desa menjadi ciri kehidupan lelaki paruh baya itu.

 

Hari ini, Ahad (4/9/2022), hati Ayun berbunga-bunga. Pasalnya, sawah seluas 1 hektare yang ditanami jagung Betras 9, dipanen.

 

“Alhamdulillah, hari ini kita panen Betras 9. Hasilnya saya yakin lebih 10 ton,” ujarnya kepada awak media ini di sela-sela persiapan panen jagung Betras 9.

 

Perkiraan Ayun bukan tanpa alasan. Sebab, saat dilakukan uji petik Betras 9 tiga hari lalu menunjukkan hasilnya melebihi ekspektasi. Saat itu tongkol Betras 9 dipetik sebanyak 39 di atas tanah ukuran 2,5 x 2,5 meter persegi. Dari 39 tongkol jagung itu beratnya diketahui 9,5 kg (masih dengan tongkol). Setelah jagung dipisahkan dari tongkolnya, berat jagung  7,58, sedangkan berat tongkolnya 1,85 kg.

 

BACA JUGA :

PT Benih Citra Asia Membangun Nasionalisme Lewat Betras 9

 

Dari sampel tersebut bisa diperkirakan, dalam 1 hektar lahan mampu menghasilkan 15,2 ton jagung panen dengan berat pipil jagung hingga 12,7 ton pada kadar air 18%. Hasil itu jauh lebih banyak dari jenis jagung lainnya.

 

“Ya hasilnya tak akan jauh dari uji petik itu, tapi pasti beda karena hari ini jagung ‘kan tambah kering,” terangnya.

 

Ayun mengaku kenal Betras 9 melalui seorang ponakannya. Dia yang telah lama menanam jagung Betras 9 itu, berhasil meyakinkan Ayun untuk menanam benih jagung made in PT Benih Citra Asia (BCA) itu. Ayun yakin Betras 9 bagus bukan semata-mata karena omongan sang ponakan, tapi karena melihat sendiri hasilnya di sawah ponakan.

 

“Dari situ saya tertarik ingin mencoba Beras 9,” ungkapnya.

 

BACA JUGA :

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lumajang: PT BCA Tak Pernah Berhenti Perbaiki Kualitas Produknya

 

Ia pun mantap untuk menanam Betras 9. Sejak benih ditanam hingga panen, Betras 9 membutuhkan waktu 105 hari.  Jagung dan tanaman apapun harus dirawat untuk menghasilkan yang terbaik. Namun perawatan jagung lebih ringan dibanding padi, apalagi tembakau. Selain ruwet perawatannya, harga tembakau juga sering jeblok.

 

“Sedangkan jagung, hasilnya lebih pasti, perawatannya mudah, dan harganya juga stabil,” jelasnya.

 

Ayun menambahkan, khusus Betras 9, tidak terlalu tamak air dan pupuk, tapi hasilnya lumayan. Kebetulan sawah Ayun yang ditanami Betras 9,  pasokan airnya tidak begitu bagus. Saat seperti sekarang ini, sawah di sekitar itu, pasokan airnya menggunakan sumur yang memang digali di area sawah. Dengan menggunakan pompa air, air di sumur lalu dialirkan ke sudut-sudut sawah untuk membasahi tanaman yang ada.

 

“Bayangkan kalau jagung ini (Betras 9), harus sering ditorap (diairi), habis berapa solarnya. Tidak hanya tahan kemarau, pemupukan Betras 9 juga irit. Punya saya ini hanya dipupuk dua kali,” jelasnya.

 

Apa yang dilakukan Ayun adalah sebuah ikhtiar untuk meningkatkan hasil panen jagungnya. Demikian pula PT BCA yang telah memproduksi Betras 9, tak sekadar ikhtiar untuk meningkatkan kesejahteraan petani, tapi juga sebuah usaha untuk menanamkan nasionalisme di kalangan petani dengan menggunakan produk anak negeri (Aryudi A Razaq).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan