Usai KKN Kolaboratif, 77 Mahasiswa UIJ Kembali ke Kampus

 

JATIMBERITA.COM | Jember –  Sebanyak 77 mahasiswa Universitas Islam Jember (UIJ) yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif dikembalikan ke kampus menyusul tuntasnya masa KKN model baru tersebut. Selesainya masa KKN Kolaboratif ditandai dengan punutupan KKN yang diikuti 13 perguruan tinggi itu oleh Bupati Jember Jawa Timur Hendy Siswanto di Alun-alun Jember, Jumat (26/8/2022).

 

Tujuh puluh tujuh mahasiswa UIJ itu adalah bagian dari total peserta KKN Kolaboratif yang mencapai 2.485 orang. Mereka dilepas oleh Bupati Hendy tanggal tanggal 23 Juli 2022 untuk terjun di 226 desa dan 22 kelurahan se-Kabupaten Jember. Selama 35 hari mereka melakukan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pendataan kemiskinan.

 

BACA JUGA:

Napak Tilas Perjuangan Kiai As’ad, Agenda Rutin Pramuka UIJ

 

Menurut Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Kolaboratif dari UIJ, Agus Ainul Yaqin, banyak sekali manfaat dari KKN Kolaboratif itu, khususnya dalam mendata warga miskin untuk keperluan pengucuran bantuan sosial.

 

“Ternyata masih banyak bantuan sosial yang salah sasaran. Mereka yang sebenarnya sudah tidak layak mendapat bantuan, tapi masih dapat. Sebaliknya, ada warga yang memang miskin, tapi malah tidak dapat bantuan. Nah dengan KKN ini kesalahan itu diperbaiki,” ujarnya kepada awak media ini di sela-sela penutupan KKN Kolaboratif tersebut.

 

Selain itu, kelompok peserta KKN Kolaboratif diwajibkan untuk membuat laporan dalam bentuk citizen journalism (jurnalisme warga). Jadi setiap mereka turun ke warga untuk melakukan pendataan, temuan apapun wajib dipublikasikan.

 

“Makanya dalam sebulan terakhir ini nama Jember terkenal di media sosial berkat kerja mahasiswa peserta KKN Kolaboratif itu,” urainya.

 

BACA JUGA:

Tekuni Bisnis Online, Mahasiswi UIJ Ini Bikin ‘Kesengsem’ Deputi 2 Kemenpora RI

 

Mantan reporter SCTV tersebut menyatakan bersyukur bahwa mahasiswa UIJ bisa berkolaborasi dan beradaptasi dengan mahasiswa lain dalam melaksanakan KKN.  Kuncinya adalah  kebersamaan, karena mahasiswa UIJ tidak berkumpul dengan rekan-rekannya sesama mahasiswa UIJ,  tapi berbaur dengan mahasiswa perguruan tinggi lain.

 

“Dan alhamdulillah tidak ada kendala,” pungkasnya  (Ade Nurwahyudi/AAR).

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan