JATIMBERITA.COM | Jember – Pelaksanan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif yang digelar oleh 13 perguruan tinggi, mendapat pujian dari Bupati Jember Jawa Timur, Hendy Siswanto. Sebab, ternyata peserta KKN Kolaboratif tidak hanya melakukan verifikasi faktual (verfak) terhadap data kemiskinan di masyarakat, tapi juga mendorong tumbuhnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), dan branding Jember di media sosial (medsos).
“Jadi varian hasil KKN Kolaborasi banyak. Bukan hanya verfak, tapi ada UMKM, juga video-video medsos untuk mem-blow up Jember,” ucap Bupati Hendy saat memberikan sambutan dalam penutupan KKN Kolaborasi di Alun-alun Jember, Jumat (26/8/2022).
BACA JUGA:
KKN Kolaboratif 2022 Fokus ‘Update’ Data Kemiskinan
Diakuinya, terkait hasil verfak pendataan warga miskin yang dilakukan oleh peserta KKN Kolaboratif baru mencapai 50 persen. Kendati demikian, Bupati Hendy menilai hal tersebut sudah sangat bagus karena waktunya cuma 35 hari.
“Tentunya ini belum sempurna karena belum 100 persen. Tapi ‘kan sudah bagus, 50 persen dari jumlah penduduk Jember sudah berhasil didata. Untuk 50 persen sisanya yang belum selesai didata menjadi tanggungjawab Dinas Sosial ,” urainya.
Bupati mengaku puas terhadap kinerja peserta KKN Kolaboratif dan semua yang terlibat di dalamnya. Karena itu, tahun depan ia menginginkan KKN Kolaboratif dihelat lagi mengingat data kemiskinan setiap tahun perlu diperbarui.
BACA JUGA:
Ketua LPPM Universitas Islam Jember Beber Keunggulan KKN Kolaboratif
“Tahun depan kami minta KKN Kolaboratif lagi, dan kami support langsung dengan APBD kita. Saya minta bukan hanya 1 bulan tapi 3 bulan (pelaksanaan KKN Kolaboratif),” pungkasnya.
KKN Kolaboratif itu mulai diterjukan ke masyarakat sejak tanggal 23 Juli 2022. Mereka dilepas oleh Bupati Hendy di Alun-alun Jember. Total peserta KKN Kolaboratif mencapai 2.485 mahasiswa. Mereka diterjunkan di 226 desa dan 22 kelurahan se-Kabupaten Jember (Ade Nurwahyudi/AAR).
No Responses