Bupati Jember Sebut Ilmu Silat Seperti Pisau

 

JATIMBERITA.COM | Jember –  Ancaman konflik horizontal antar pesilat beda perguruan, masih cukup mengkhawatirkan. Kendati kesepakatan damai telah diteken oleh semua pimpinan perguruan pencak silat tahun lalu, namun gesekan antar pesilat masih saja terjadi.

 

Itulah sebabnya, Mapolres Jember menggelar Forum Group Discussion (FGD) yang melibatkan semua pimpinan pencak silat se-Kabupaten Jember. FGD yang mengusung tema Prospek Kearifan Lokal Budaya Masyarakat Jember dalam Perspektif Penanganan Konflik dan Kekerasan Sosial antar Perguruan Pencak Silat Guna Menjaga Harkamtibmas yang Kondusif di Wilayah Kabupaten Jember itu digelar di hotel Dafam Fortuna, Jember. Rabu (24/8/2022).

 

Bupati Jember Jawa Timur, Hendy Siswanto memberikan apresiasi terhadap acara tersebut. Ia berharap agar hasil dari FGD itu benar-benar disosialisasikan ke level bawah sehingga konflik antar pesilat bisa dihindari.

 

“Sosialisasi hasil FGD dan pengawasan dari masing-masing pimpinan, harus sampai ke bawah agar kekerasan antar sesama pesilat tidak terjadi lagi,” ucap Bupati Hendy saat memberikan sambutan.

 

BACA JUGA:

Pemkab Jember Inisiasi Ikrar Kesepakatan Bersama untuk Cegah Premanisme Pesilat

 

Ia menambahkan, pencak silat posisinya sama dengan pisau. Bisa dimanfaatkan untuk kebaikan, namun bisa pula untuk membunuh orang. Tergantung pemiliknya. Jangan karena ada orang terbunuh dengan  pisau, lantas orang dilarang memiliki  pisau.

 

“Pencak silat ini sama dengan pisau, tergantung penggunanya. Kalau digunakan untuk hal baik akan jadi baik. Kalau digunakan untuk kejelekan jadi jelek. Tapi bagaimanapun pisau itu perlu,” urainya.

 

Sementara itu, Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo menyatakan bangga terhadap animo masyarakat Jember untuk menjadi pesilat atau bergabung dengan perguruan pencak silat. Katanya, antusiasme masyarakat Jember yang sedemikan besar terhadap pencak silat, tidak ditemukan di daerah lain.  Menurutnya, jumlah pesilat di daerah lain hanya ratusan di setiap perguruan pencak silat,  tapi di Jember jumlahnya ribuan.

 

BACA JUGA:

Gus Firjaun Nahkoda Baru Pagar Nusa Jember

Tiga Mahasiswa UIJ Raih Juara Pencak Silat di Banyuwangi

 

“Tapi saya juga miris karena ada perubahan nilai-nilai yang terjadi di situ. Nilai-nilai kejujuran, ksatria, disiplin, rendah hati, dan tidak sombong,  ternyata tidak semuanya berlaku demikian,” ucapnya.

 

AKBP Hery menyatakan bersyukur karena Bupati Jember dan Dandim 0824 Jember mempunyai komitmen yang tinggi untuk mencegah terjadi terjadinya bentrokan antar pesilat. Sehingga diharapkan Jember benar-benar bebas dari konflik horizontal di jagat persilatan.

 

“Atas saran beliau juga kemaren kita bentuk forum komunikasi di tingkat ranting,” pungkasnya (Ade Nurwahyudi/AAR).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan