Polisi dan Pemkab Jember Kolaborasi Cegah Kekerasaan Seksual terhadap Perempuan dan Anak

 

JATIMBERITA.COM | Jember –  Keselamatan perempuan dan anak di Kabupaten Jember Jawa Timur semakin mendapat perhatian dari jajaran kepolisian resor Jember. Hal ini ditandai dengan Launching Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak di Pendopo Wahyawibawagraha Jember, Rabu (10/8/2022).

 

Bupati Jember Hendy Siswanto memberikan apresiasi terhadap Kapolda Jawa Timur yang telah menginisiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, peluncuran Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) itu sebagai wujud nyata polisi untuk memberikan perlindungan yang maksimal kepada masyarakat.

 

“Jember adalah tempatnya (rawan). Saya sebagai penanggungjawab Jember, melihat masih banyak sekali tempat-tempat yang masih belum terjangkau petugas untuk mencegah mereka (perempuan dan anak) dari kekerasan seksual. Sehingga kehadiran Satgas sangat bermanfaat,” ucapnya saat memberikan sambutan.

 

Bupati Hendy menambahkan, salah satu kendala lancarnya pemantauan sekaligus pencegahan kekerasan  seksual terhadap perempuan dan anak adalah belum meratanya sarana prasarana dan infrastruktur jalan. Karena itu, bupati yang juga pengusaha ini berupaya untuk menambah pembangunan ruas jalan hingga menjangkau pelosok-pelosok desa.

 

“Kalau itu segera terwujud, insyaallah kita dan Satgas PPA bisa melakukan sosialisasi (pencegahan) secara terus menerus,” jelasnya.

 

Iapun meminta Satgas PPA agar bisa menjalin kolaborasi dan komunikasi dengan Pemkab Jember terkait target dan capaian-capaian yang telah dilaksanakan, sehingga tugas pembinaan dan sosialisasi pencegahan kekerasan perempuan dan anak bisa ditindak lanjuti oleh pendamping dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jember.

 

“Agar kiranya kita bisa seiring sejalan, Satgas masuk, dan setelah Satgas keluar, dari OPD kami bisa melakukan tindakan lebih lanjut supaya berkesinambungan. Jangan sampai saat Satgas sudah pindah ke tempat lain, lalu tidak ada treatment berikutnya,” pungkasnya.

 

Sementara itu, Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo dalam sambutannya menyatakan cukup prihatin dengan kasus kekerasan yang menimpa kaum perempuan dan anak. Katanya, kasus tersebut terjadi  peningkatan di tahun 2021 hingga 2022. Pemicunya, selain faktor ekonomi juga karena kodisi sosial masyarakat.

 

“Yang namanya pergaulan bebas, pernikahan dini sebagai lanjutannya masih marak terjadi. Dan itu juga didorong pengaruh internet yang sering kali kita melihat tampilan-tampilan vulgar,” jelasnya.

 

Ia berharap agar keberadaan Satgas PPA dapat menekan sekecil mungkin angka kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, terutama dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya perempuan dan anak.

 

“Ini adalah sebuah ikhtiar. Ending-nya adalah kekerasan terhadap  perempuan dan anak di Kabupaten Jember ini bisa dihilangkan,” pungkasnya (Aryudi A Razaq).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan