
Bupati Jember Hendy Siswanto di tengah-tengah pemenang Gus dan Ning Jember
JATIMBERITA.COM | Jember – Grand Final Pemilihan Gus dan Ning Kabupaten Jember yang digelar di alun-alun Jember Jawa Timur, Senin (18/7/2022), didesain bukan hanya untuk memilih duta-duta Jember, tapi juga untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat. Sebelum ini pemilihan Gus dan Ning Jember sejak babak awal hingga dikarantina tempatnya selalu di ruang tertutup semisal hotel, gedung, dan sebagainya. Tapi grand final pemilihan Gus dan Ning kali ini, di ruang terbuka, yakni alun-alun Jember.
“Kalau (pemilihan Gus dan Ning) di indoor, di situlah melieu (lingkungan) kita, sekecil itu. Makanya, pasca-Covid-19 yang mulai melandai harus di outdoor agar semua heksa heliks kekuatan ekonomi kita bergerak,” ujar Bupati Jember Hendy Siswanto saat memberikan sambutan.
Menurunya, pemilihan Gus dan Ning bisa berlangsung terus tapi harus dapat memberikan dampak bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Kegiatan pemilihan Gus dan Ning bukan hanya untuk mencari wanita cantik dan pria tampan, tapi juga bisa berdaya guna untuk mengangkat perekonomian masyarakat. Untyk itu, menyediakan puluhan gerai untuk tempat menjual produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Belum lagi, pedagang kaki lima yang banyak bertebaran di sisi alun-alun.
“Pemilihan Gus dan Ning bukan hanya mencari orang cantik dan ganteng, itu pasti karena Jember tempatnya orang cantik dan ganteng. Namun yang juga diperlukan adalah bergeraknya ekonomi. Kolaborasi semua pihak diperlukan untuk mendukung acara pemilihan Gus dan Ning sekaligus mendukung kebangkitan ekonomi kita,” jelasnya.
Kepala Disparbud Jember Minta Maaf
Pemilihan Gus dan Ning tersebut dimulai sejak awal April 2022, dan diikuti oleh 48 Gus dan 69 Ning. Setelah melalui tahapan dan seleksi yang cukup ketat, akhirnya keluar sebagai pemenang adalah Muhammad Dwi Ferdyanto (Gus Jember Tahun 2022) dan Shafannisa Sabila Sulhi (Ning Jember Tahun 2022).
Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan pergelaran grand final pemilihan Gus dan Ning Kabupaten Jember itu, pasti ada kekurangan di mata masyarakat. Bahkan tak sedikit yang menuding acara tersebut ternoda lantaran juga diisi fashion show dengan model yang menggunakan pakaian kurang pantas, lebih-lebih karena Jember dikenal sebagai kota santri.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pariwirisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jember, Harry Agus Triyono menyampaikan pemintaan maaf kepada segenap lapisan masyarakat Jember terkait tontonan tersebut yamg mungkin membuat penonton tak nyaman.
“Kami berusaha tetap menjunjung tinggi semangat generasi bangsa untuk berkreasi sesuai norma dan kaidah yang berlaku,” ungkapnya (Aryudi A Razaq).
No Responses