
Indra Lesmana Suteja
JATIMBERITA.COM | Jember – Indra Lesmana Suteja, nama lengkapnya. Ia bukan pemain istimewa di kesebelasan Jember. Tapi dialah yang membuat seisi stadion Notohadinegoro bersorak-gemuruh ketika kakinya berhasil menjebol gawang tim Kota Malang, Jumat (17/6/2022). Tentu saja, Indra, sapaan akrabnya, bangga bisa mencetak gol dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jawa Timur. Apalagi itu adalah satu-satunya gol yang berhasil dicetak tim Jember dalam pertandingan perdana ajang dua tahunan tersebut.
“Alhamdulillah, saya senang banget bisa mencetak gol,” ujarnya kepada awak media ini di ruang ganti tim Jember.
Namun di tengah kegembiraannya itu, Indra mengaku kecewa dengan dirinya sndiri. Pasalnya. Ia tidak bisa tuntas membantu rekan-rekannya di lapangan dalam menghadapi tim Kota Malang. Sebab, di menit-menit akhir babak pertama, Indra terlibat keributan dengan pemain lawan di pojok kanan pertahanan lawan, sehingga wasit mencabut kartu merah untuk dirinya.
“Kecewa dengan diri saya karena tidak bisa membantu teman-teman hingga 90 menit,” tembahnya.
Pertarungan antara tim Jember kontra Kota Malang yang berakhir dengan skor 1-1 itu, memang cukup keras. Sebelum Indra kena kartu merah, dua kartu merah sudah dikeluarkan wasit untuk dua pemain tim Jember dan Kota Malang akibat terjadi baku hantam. Bahkan pelatih tim Jember, Rofiq juga kena kartu kuing. Beberapa menit kemudian wasit kembali mencabut kartu merah untuk salah seorang official tim Jember karena dinilai terlalu keras memprotes wasit.
Indra, bukan pemain sembaranan. Pria asal Wirowongso, Kecamatan Ajung Kabupaten Jember itu ternyata pernah menjadi pemin inti di Persedikab Kediri beberapa waktu lalu. Ia mengaku bangga sekarang bisa bermain untuk daerahnya sendiri.
“Kebanggaan tersendiri bisa membela daerah sendiri,” ungkap pemain bernomor punggung 14 itu.
Indra berposisi sebagai bek kiri. Namun tak jarang ia naik ke depan untuk membatu serangan, dan saat bola tidak di kaki, ia cepat-cepat balik ke posisi semula guna melindungi gawang. Dan gol yang dicetaknya Jumat sore merupakan bukti bahwa kerajinannnya membantu serangan tak bisa dianggap sepele.
Meski semangatnya begitu membara untuk membela tim Jember, namun keinginan itu harus dipendam dulu karena efek ganjaran kartu merah itu.
“Saya tidak boleh main satu kali, setelah itu saya siap memberikan yang terbaik untuk Jember,” pungkasnya (Aryudi A Razaq).
No Responses