Tingkatkan Khidmah,  AHSAN Kini Produksi Air Mineral

 

JATIMBERITA.COM | Jember –  Amanah Harakah Santri Nasional (AHSAN) terus memantapkan pengabdianya untuk berkhidmah  kepada umat. Selain bergiat di bidang penanaman jagung benih, kini AHSAN juga merambah sektor lain, yaitu produksi air mineral dengan merk AHSAN.

 

“Saat ini kita (AHSAN) telah memproduksi air mineral merk AHSAN. Jadi anggota AHSAN bisa menggunakan air merk ini. Keuntungan air ini masuk kas AHSAN, dan kita semua tahu seperti apa kegiatan sosial AHSAN,” ucap Ketua Umum AHSAN, H Slamet Sulistiyono saat memberikan pengarahan dalam acara Halal Bihalal  AHSAN di kediaman Jumantoro, Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, Jember, Jawa Timur, Ahad (5/6/2022).

 

Menurutnya, AHSAN dihadirkan untuk menebar manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun melalui pemberdayaan. Saat ini yang menjadi agenda unggulan AHSAN adalah kerja sama dengan petani dalam penanaman jagung benih.

 

“Tahun ini kita target 200 hektare. Dan menurut laporan ketua bidang ini, saat ini kita baru dapat 10 persen lebih dari 200 hektare itu,” tambahnya.

 

Ia mengimbau agar para koordinator desa (kordes) yang telah sepakat untuk terlibat dalam penanaman jagung agar segera ber-harakah, yakni mencari lahan untuk dikerjasamakan dengan AHSAN.

 

“Bidang ini cukup prospektif, petani pasti untung, AHSAN juga dapat untung, kordes pun dapat untung,” jelasnya.

 

Di tempat yang sama, Penasehat AHSAN,  H Misbahus Salam memberikan apresiasi terhadap AHSAN yang fokus menggarap pertanian. Ia mengajak pengurus dan anggota AHSAN untuk membangun pertanian dengan gerakan nyata. Sebab, pertanian adalah kunci kehebatan bangsa Indonesia.

 

“Dengan begitu, kita bisa hidup dan bisa menghidupi sekitar kita,” ucapnya.

 

Sementara itu, Jumantoro saat memberikan sambutan selaku tuan rumah, lebih banyak menyoroti kebijakan pemerintah yang tidak berbanding lurus dengan keinginannya. Kebijakan pemerintah yang dimaksud, salah satunya adalah pengurangan kuota pupuk bersubsidi. Sementara di sisi lain, pemerintah menginginkan peningkatan produksi pertanian, khususnya beras.

 

“Sekarang pupuk subsidi dikurangi, lalu bagaimana petani bisa meningkatkan produksinya. Seharusnya jika pemerintah memang menginginkan peningkatan produksi, maka saprodi (sarana produksi) pertanian, juga ditingkatkan, jangan malah dikurangi,” pungkasnya (Aryudi A Razaq).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan