Prof Haris: Jika Tak Paham Pancasila, Ideologi Transnasional Mudah Masuk

 

JATIMBERITA.COM | Jember –  Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, M Noor Harisudin menegaskan betapa pentingnya masyarakat, khususnya generasi milenial agar memahami Pancasila secara utuh. Sebab dalam beberapa penelitian, katanya, mahasiswa yang hidup di tahun 2000-an ke atas sudah banyak yang tidak mengenal Pancasila.

 

“Karena Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 telah meniadakan Pancasila dalam kurikulumnya,” jelasnya saat memberikan pengantar Seminar  Nasional yang digelar oleh Fakultas Syariah UIN KHAS Jember  di Gedung Kuliah Terpadu (GKT) kampus setempat, Kamis (2/6/2022).

 

Prof Haris, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa munculnya era reformasi sedikit banyak telah mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam menyikapi Pancasila. Era reformasi dengan segala kebebasannya, telah membuat ideologi bangsa ini, sedikit goyah. Oleh karena itu wajar jika generasi milenial kurang paham tentang Pancasila, apalagi terkait pemikiran tokoh tentang Pancasila dan Indonesia.

 

“Jika tidak paham Pancasila maka akan bahaya. Ideologi transnasional seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) bisa masuk dengan mudah, menyusup dalam pemikiran muda mudi Indonesia. Maka dari itu, dengan adanya peringatan Hari Lahir Pancasila semoga bisa menambah pemahaman kita semua,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Rektor UIN KHAS Jember, H Babun Suharto mengatakan bahwa  Pancasila sesungguhnya bukan hal baru bagi bangsa Indonesia. Pancasila dipelajari mulai dari bangku sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Namun yang menjadi pertanyaan apakah Pancasila sudah dilaksanakan secara penuh oleh masyarakat, terutama sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

 

“Saya kira itu penting, supaya NKRI itu tetap utuh. Pancasila sebagai perekat semuanya. Kita sebagai anak bangsa tentunya harus bisa melaksanakan sila-sila Pancasila,” ujarnya saat memberikan sambutan.

 

 

Seminar yang dihelat untuk memperingati Hari Lahir Pancasila (1 Juni) itu mengusung tema Bedah Pemikiran Tokoh tentang Pancasila dan Indonesia dengan  menghadirkan Wakil Rais Aam PBNU, KH. Afifuddin Muhajir dan putra Kiai Achamd Siddiq, KH. Muhammad Balya Firjaun Barlaman sebagai narasumber.

 

Dalam acara itu juga diluncurkan buku yang disusun oleh Tim Pusat Studi Hukum, Pancasila, dan Konstitusi (PUSHPASI,) berjudul Paradigma Hukum Berbasis Pancasila.  Peluncuran tersebut ditandai dengan penyerahan buku oleh Direktur PUSHPASI Fakultas Syariah UIN KHAS Jember, Hj. Qurrotul Uyun kepada Rektor UIN KHAS Jember, H Babun Suharto, Wakil Rais Aam Syuriah PBNU, KH Afifuddin Muhajir, dan Wakil Bupati Jember, KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman.

.

Di penghujung acara, ada ijazah Kitab Fathul Mujib al Qarib dan kitab Jumhuriyatu Indonesia al Muwahaddah fi Mizanis Syariah yang dilakukan oleh pengarangnya yaitu KH. Afifuddin Muhajir (Aryudi A Razaq).

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan