Bupati Jember: Silakan Dikritik Tapi Kasih Solusi

 

JATIMBERITA.COM | Jember –  Bupati Jember Jawa Timur Hendy Siswanto menyatakan dirinya tidak anti kritik. Sebab kritik adalah bentuk koreksi sekaligus kecintaan masyarakat kepada pemimpinnya. Namun jangan asal kritik atau kritik yang asal-asalan, tapi harus disertai solusi.

 

“Silakan (saya) dikritik, tapi kasih solusi,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam Konfercab PWI Kabupaten Jember di hotel Java Lotus, Jember, Kamis (2/6/2022).

 

Bupati yang juga pengusaha itu menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dengan wartawan adalah mitra yang sejajar. Tidak ada yang lebih tinggi. Seandainya ada persoalan, maka sebaiknya dilakukan tabayyun (klarifikasi) sebelum melakukan kritik. Sebab, dengan tabayyun akan diketahui duduk persoalannya, bahkan jawabannya.

 

“Saya sendiri mengutamakan tabayyun,” tambahnya.

 

Dalam kesempatan itu, Bupati Hendy juga bernostalgia dengan keinginannya untuk memindahkan ibu kota Kabupaten Jember  ke desa Bintoro, Kecamatan Patrang. Ternyata salah satu alasannya adalah untuk mengentaskan kemiskinan di desa Bintoro karena desa itu cukup tinggi angka kemiskinannya.

 

“Di Desa Bintoro itu cukup banyak kantong kemiskinan, sehingga jika ibu kota pindah, insyaallah dengan sendirinya angka kemiskinan di situ akan berkurang,” ungkapnya.

 

Sekadar diketahui, di awal-awal menduduki kursi Bupati Jember, Hendy pernah melontarkan keinginannya untuk memindahkan ibu kota kabupaten ke Desa Bintoro, Kecamatan Patrang. Namun keinginan tersebut menguap begitu saja, apalagi ketika itu kondisi keuangan masih seret lantaran banyak yang tersedot untuk menangani dampak Covid-19.

 

“Di Desa Bintoro itu Pemkab Jember punya lahan 56 hektare, berada di atas ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut. Sekarang masih disewa PTPN, habis (masa sewanya) tahun 2023,” jelasnya (Ade Nurwahyudi/ary).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan