Iqbal, Juara Pertama MTQ-MHQ UIN KHAS Jember, Ternyata Hafal 30 Juz

 

JATIMBERITA.COM | Jember – Iqbal Aris Maulana, telah ditahbiskan menjadi juara pertama di final Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MTQ) yang digelar Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember Jawa Timur di Gedung Kuliah Terpadu (GKT) Kompleks kampus UIN KHAS Jember secara, Kamis (21/4/2022) malam.

 

Sebagai juara MHQ, Iqbal, sapaan akrabnya, merasa senang atas apa yang diraihnya dalam lomba bergengsi tersebut. Lebih-lebih piala diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Agama RI,  Zainut Tauhid Sa’adi dalam suasana yang cukup khidmah.

 

“Saya bersyukur karena Allah mentakdirkan saya fadol (keutamaan) juara,” ujarnya kepada awak media ini melalui sambungan telepon seluler, Senin (25/4/2022).

 

Kendati begitu, Ikbal menyatakan bahwa juara bukanlah tujuan utama dalam kegiatannya menghafal Al-Qur’an. Katanya menghafal Al-Qur’an adalah ingin membahagiakan kedua orang tuanya di samping untuk syiar Islam.

 

“Saya (dengan hafal Al-Qur’an) kelak di akhirat, ingin menyelamatkan kedua orang tua saya, dan memberinya mahkota,” tambahnya.

 

Iqbal adalah anak kedua dari dua bersaudara  dari pasangan Husaini dan Mutrofin. Ia lahir di Pasuruan ketika kalender menunjuk angka 23 September 2003.

 

Iqbal memulai belajar menghafal Al-Qur’an sejak masih kelas 4 SDN Gresikan, Gondang Wetan, Pasuruan. Meski tidak mondok, tapi ia cukup tekun belajar menghafal Al-Qur’an karena orang tuanya juga punya TPQ. Lulus SD, ia melanjutkan ke MTs. Darul Mafatihil Ulum, Kecamatan Podokaton, Kabupaten Pasuruan. Saat itulah ia mondok di Pondok Pesantren Annajah, yang diasuh oleh Nyai Hj. Luluk ‘Illiyah.

 

Namun tak begitu lama di pondok, Iqbal terpaksa harus berhenti karena terbentur dengan jadwal kegiatan di sekolah dan lain-lain. Tapi kegiatannya menghafal Al-Qur’an tak pernah kendor. Dengan segala cara dan dalam waktu yang terbatas, ia tetap berlatih menghafal Al-Qur’an.

 

“Seminggu sekali saya nyetor hafalan kepada beliau (Nyai Hj. Luluk ‘Illiyah),” tambahnya.

 

Seiring ketekunannya menghafal Al-Qur’an, menjelang selesainya sekolah di MTs Darul Mafatihil Ulum,  Iqbal sudah hafal Al-Qur’an 30 juz.  Iapun melanjutkan ke Madrasah Aliah (MA) Darul Mafatihil Ulum, dan saat ini kelas XII. Iqbal sudah tidak mondok tapi tinggal di rumah bersama orang tuanya, tepatnya di Desa Brambang Barat, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan.

 

“Jarak dari rumah hanya sekitar 15 menit naik motor ke sekolah,” tambahnya.

 

Menuut Iqbal, menghafal Al-Qur’an tidak susah-susah amat. Yang penting ada niat dan keinginan yang kuat. Soal waktu, bisa diatur. Sebab, yang berhak mengatur waktu adalah manusia, bukan manusia yang harus tunduk kepada waktu.

 

“Yang juga penting adalah muraja’ah (mengulang hafalan). Jadi setelah selesai shalat 5 waktu saya wjib muraja’ah, apakah setengah juz atau 1 juz, baik di jalan maupun di rumah. Yang penting, istikamah setiap selesai shalat, kapanpun itu,” urainya. 

 

MHQ tersebut memperlombakan hafalan 10 juz Al-Qur’an. Sistem penilaiannya tidak menuntut peserta memperdengarkan hafalan 10 juz utuh karena tentu akan memakan waktu cukup lama. Namun juri mengacak dan memilihkan beberapa bagian di antara yang 10 juz itu, agar dibaca oleh peserta.

 

 “Saya dapat juz 3, 8, dan 10 (sebagian),” jelasnya.

 

Ke depan, Iqbal mengaku masih akan mendalami ilmu agama, tidak cukup hanya hafal Al-Qur’an.

 

“Tujuan saya ingin mensyiarkan agama, fastabiqul khoirot (berlomba-lomba dalam kebaikan),” pungkasnya (Aryudi A Razaq).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan