Mbah Buari, Kisah Buram Warga Jember Tak Dapat Bansos Karena Nihil Adminduk

 

JATIMBERITA.COM | Jember – Jani alias Mbah Buari. Wanita lansia berumur 83 tahun ini, nasibnya kurang beruntung. Di rumahnya yang sederhana di Dusun Krajan Barat, Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, ia hidup sebatang kara. Memang  punya beberapa cucu namun ia tak mau hidup bersama cucunya. Mbah Buari lebih memilih hidup sendiri. Sedangkan cucunya sudah berkeluarga dan tinggal di desa lain.

 

Kendati demikian, cucu-cucunya masih cukup perhatian. Sang nenek tidak dibiarkan hidup merana. Setiap hari, di antara cucunya gantian  merawat Mbah Buari, memberinya makan dan melayani kebutuhan lainnya.

 

Walaupun ada yang merawat, tapi tetap saja di kehidupan Mbah Buari ada yang kurang: ia hidup sendiri dalam posisi ekonomi lemah.

 

Menurut Kepala Desa Candijati, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember,  Totok Hadiyanto, Mbah Buari pernah mendapat bantuan sosial (bansos), baik berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) atau bedah rumah  dengan menggunakan Surat Keterangan Domisili. Tapi sayang, Surat Keterangan Domisili itu tidak dilanjutkan hingga perekaman KTP-el. Sehingga ia tak punya KTP.

 

“Warga juga membantu, dari kami juga ada (bantuan),” ucapnya kepada awak media ini melalui sambungan telepon seluler, Rabu (9/3/2022).

 

Meskipun Mbah Buari sangat berhak untuk mendapatkan bansos, namun terkedala oleh kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Dua ‘barang’ ini menjadi syarat penting bagi siapapun untuk memperoleh bantuan yang bersumber dari APBD maupun APBN.

 

Di usianya yang sangat senja, Mbah Buari tak mungkin mengurus KTP sendiri. Bukan tidak butuh bantuan namun ia tak bisa dan tahu caranya mengurus KTP. Akhirnya ia hanya bisa pasrah bersama kesusahan yang membekapnya.

 

Untunglah ada relawan kemanusiaan dan petugas Dinas Kependudukan  dan Cataan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Jember yang berinisiatif membantu pengurusan KTP dan KK Mbah Buari. Perekeman KTP-el nenek renta itupun dilakukan di kantor Kecamaan Jelbuk, Kabupaten Jember, Selasa (8/2/2022).

 

Menurut Kepala Dispendukcapil Kabupaten Jember, Isnaeni Dwi Susanti, nama Mbah Buari akan didaftarkan sebagai penerima bantuan sosial tahun ini. Dikatakannya, ke depan Mbah Buari diusahakan mendapat bantuan setiap bulan dari APBN karena syarat admintrasi kepedudukan (Adminduk) sudah dikantongi.

 

“Ya nama beliau  kita masukkan dulu dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) di Kemensos,” ucap Santi, sapaan akrabnya usai acara Sosialisasi Sistem Informasi Admnistrasi Kependudukan (SIAK) di aula PB Sudirman, Jember, Rabu (9/3/2022).

 

Mbah Buari adalah potret buram dari pengentasan kemiskinan di Kabupaten Jember. Sangat mungkin masih banyak warga yang bernasib serupa, bahkan lebih parah dari Mbah Buari, namun tak bisa memperoleh bantuan sosial karena tidak memiliki KTP dan KK.

 

Menurut Santi, mereka yang sudah lansia, atau terkendala letak geografis sehingga tidak memilki KTP, tidak cukup persoalannya hanya diserahkan kepada petugas, karena jumlah petugas sangat terbatas. Justru warga dan para relawan kemanusiaan diharapkan dapat membantu, minimal menginformasikan itu sehingga warga yang tidak punya KTP bisa segera ditangani (Aryudi A Razaq).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan