
Ketua FPMI, Akhmad Junaidi (pakai kaca mata)
JATIMBERITA.COM | Bangkalan – Yaqut Cholil Qoumas. Menteri Agama ke-24 ini, tak juga jera melontarkan statement yang kontroversial. Kali ini ia malah sangat parah. Video yang berisi ucapan sang menteri terkait azan dan gonggongan anjing, lagi viral. Dalam video berdurasi 1.01 menit itu, Gus Yaqut, sapaan akrabnya, menjawab pertanyaan wartawan tentang aturan azan di mushalla , masjid yang menggunakan pengeras suara.
Awalnya ia lancar menjelaskan tentang perlunya aturan terkait azan yang menggunakan pengeras suara. Selanjutnya, ia membuat perumpaan: jika dalam satu kompleks perumahan ada tetangga di depan dan belakang memelihara anjing, lalu menggongong secara bersamaaan.
“Kita terganggu enggak? (dengan gonggongan anjing itu). Artinya suara apapun harus kita atur supaya tidak menjadi gangguan,” ujar Gus Yaqut.
Menurut Ketua Front Pemuda Madura Indonesia (FPMI), Akhmad Junaidi, tindakan Gus Yaqut cukup tecela dan melukai perasaan umat Islam. Kendati tidak terang-terangan menyamakan suara azan dengan gonggongan anjing, namun perumpaan suara anjing saat ia berbicara tentang pengaturan azan, sungguh menimbulkan penafsiran yang menusuk hati.
“Jangan salahkan orang jika kemudian menafsirkan macam-macam jika konteks pembicaraan menteri seperti itu. Bahkan ditafsirkan dia menyamakan suara azan dan bunyi anjing, juga gak terlalu salah,” jelasnya mengomentari video itu di Bangkalan Madura, Kamis (24/2/2022).
Didik Junaidi, sapaan akrabnya, mengingatkan agar Gus Yaqut bisa lebih bijaksana dalam memilih diksi. Katanya, suara azan yang disampaikan di masjid dan mushalla adalah panggilan Allah untuk melaksanakan shalat, sehingga tidak bisa dan tidak pantas diperbandingkan dengan suara anjing.
“Apa tidak ada kata perumpamaan yang lebih sopan, misalnya ‘bagaimana kalau tetangga kita membunyikan musik keras-keras secara bersamaan lima kali sehari, apa kita tidak terganggu?’ Nah perumpaan seperti ini jauh lebih beradab,” urainya.
Ia berharap agar kedepan Gus Yaqut lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan, apalagi kapasitasnya adalah pejabat negara. Katanya, umat Islam tidak ada yang tidak setuju dengan toleransi, kerukunan, dan sebagainya, tapi jangan sampai mengorbankan perasaannya untuk sebuah toleransi.
“Tolong sama-sama dijaga perasaan umat Islam” ungkapnya.
Didik Junaidi menilai pernyatan Gus Yaqut telah menimbulkan kegaduhan. Karena itu, ia menuntut agar Gus Yaqut segera meminta maaf sebelum ucapannya itu menjadi bola liar yang menyodok ke sana kemari hingga kegaduhan lebih luas.
“(dia) Wajib minta maaf, tak cukup klarifikasi apalagi hanya stafnya,” pungkasnya (Ade NR).
No Responses