Terkait Proyek Perbaikan Jalan, Ketua Komisi C DPRD Jember: Jangan Libatkan Perusahaan Ilegal

 

JATIMBERITA.COM | Jember – Ini peringatan bagi para rekanan.  Ketua Komisi C DPRD Jember, Budi Wicaksono tegas meminta agar kontraktor perbaikan jalan tidak melibatkan perusahaan ilegal sebagai penyuplai bahan baku material aspal. Sebab, perusahaan ilegal tidak akan pernah memenuhi kewajibannya membayar pajak.

 

“Jangan sampai kontraktor mendapat bahan baku aspal dari perusahaan ilegal. Kalau tidak, itu pasti berakibat hukum nanti,” ujarnya usai melakukan inspeksi mendadak  (sidak) ke pabrik pengolahan aspal, yaitu PT Merak Jaya Beton yang berlokasi di Kecamatan Bangsalsari, Jember, Rabu (26/1/2022).

 

Tentu ini warning bagi para kontraktor pemenang tender mega proyek perbaikan jalan senilai Rp664 Miliar itu. Tujuannya agar kontraktor tidak hanya mengejar untung besar tapi juga menjaga kwalitas sekaligus menjaga keabsahan administrasinya.

 

“Salah satu fungsi kami adalah pengawasan, ya kami awasi dengan cara mengingatkan agar semua berjalan lancar dan tidak ada persoalan hukum di belakang hari. Jember ini milik kita mari kita bangun dengan sungguh-sungguh. Kita dorong juga agar perusahaan tambang mempunyai ijin agar PAD (Pendapatan Asli Daerah) kita bertambah,” tambahnya.

 

Peringatan politisi Partai NasDem  itu senafas dengan pernyataan Bupati Jember Hendy Siswanto.  Bahkan ia mengancam  tidak akan membayar rekanan jika hasil pekerjaannya jelek.

 

“Apabila hasilnya jelek melenceng dari ketentuan, maka tidak akan saya bayar,”  tegas Hendy saat me-launching  perbaikan jalan di Kecamatan Ambulu, Jember, Senin (24/1/2022).

 

Perbaikan jalan dan jembatan senilai Rp664 Milair itu merupakan  program prestesius  dari  Bupati Hendy Siswanto dan wakilnya KH Balya Firjaun Barlaman. Fulus yang dialokasikan dari anggaran multiyears itu diperuntukkan bagi perbaikan beberapa jembatan dan jalan sepanjang  922 kilometer di 31 kecamatan se-wilayah Kabupaten Jember.

 

Sebelum ini, jalan-jalan di Kabupaten Jember banyak yang rusak. Saking banyaknya yang rusak,  warga menyebut Jember sebagai kota jeglongan sewu. Sebagian ruas jalan sudah diperbaiki lewat APBD tahun 2021. Selanjutnya, proyek multiyears akan menuntaskan jeglongan sewu itu (Aryudi A Razaq).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan