Duka Panti dan Cerita Banjir yang Menyeramkan

 

JATIMBERITA.COM | Jember – Empat hari sudah berlalu, namun warga terdampak banjir bandang di Kecamatan Panti Kabupaten Jember, masih belum bisa menjalani kehidupan secara normal. Sebab, mereka masih disibukkan dengan pekerjaan rumah, yaitu membersihkan lumpur yang terbawa banjir.  Lumpur yang menebal di pekarangan rumah dan jalan itu sudah mengering sehingga semakin susah membersihkannya.

 

DPD Partai NasDem  Jember mengunjungi dua titik lokasi terdampak banjir, yaitu Dusun Kemuninglor, Desa Kemuningsari Lor, dan Dusun Pertelon, Desa Pakis Kecamatan Panti, Ahad (23/1/2022). Di titik pertama, DPD Partai NasDem dan Fraksi Partai NasDem  DPRD Jember yang dimotori Budi Wicaksono, ikut terlibat kerja bakti membersihkan  sampah bawaan  banjir yang menutup kanal.  Selain itu, warga terdampak banjir juga diberikan sembako.

 

“Kita membantu sebisanya, mas. Warga saat ini butuh bantuan dan kehadiran kita,” ujarnya di loaksi kerjabakti.

 

Banjir sungai Badean yang begitu besar telah menjebol kanal di Dusun Kemuniglor itu. Akibatnya puluhan hektar sawah terendam air bah. Celakanya, material banjir yang terdiri dari kayu gelondongan dan akar pohon, juga terbawa banjir hingga menutup jembatan kecil di situ.   

 

“Kita gotong royong membantu warga membuka saluran (air) yang tertutup,” tambahnya.

 

Setelah itu,  rombongan DPD Partai NasDem Jember mengunjungi Dusun Pertelen, Desa Pakis. Lokasi tersebut  cukup parah. Setidaknya terdapat 30 warga terdampak banjir.  Banjir di situ benar-benar dahsyat, menghanyutkan satu unit rumah warga tanpa sisa. Selain itu, 3 dapur juga terkepras banjir. Padahal, rumah-rumah tersebut jauh dari sungai. Namun karena besarnya banjir, sehingga air  menenggelamkan sawah, dan selanjutnya menghajar rumah-rumah yang dekat dengan sawah itu.

 

Di situ, DPD Partai NasDem  juga memberikan sembako untuk warga tedampak banjir.

 

Menurut pemilik rumah yang dapurnya habis itu, Mistiono, banjir tersebut benar-benar di luar dugaan. Menyeramkan. Pasalnya, rumah miliknya jauh dari sungai, namun banjir meluap dan akhirnya membentuk sungai baru di belakang rumahnya.

 

Mistiono menambahkan, jarak antara sungai dengan rumahnya sekitar 200 meter. Di jarak ’antara’ itu ada lahan sawah sekitar 1,5 hektare. Namun sungai itu tak mampu menampung debit air yang begitu besar, sehingga banjir melebar kemana-mana. Sungai dan sawah itu pun menjadi lautan. Banjir yang terjadi petang hari (gelap), semakin menambah kengerian warga. Ucapan Allah pun terlontar dari mulut warga, bersahut-sahutan seraya berharap  banjir segera reda.

 

“Beul-betul ngeri, mas,” jelas Mistiono.

 

Sementara itu, Ketua DPD Partai NasDem  Jember,  H Marsuki Abd. Gofur menyatakan prihatin dengan warga yang terdampak banjir. Katanya, dalam beberapa hari ke depan, pihaknya akan memberikan nasi bungkus bagi warga terdampak banjir, lebih-lebih yang dapurnya habis.

 

“(bantuan) Ini tidak hanya sekarang, tapi kami juga menyiapkan yang lain dalam beberapa hari ke depan, misalnya nasi bungkus,” ungkapnya (Aryudi A Razaq).

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan