
JATIMBERITA.COM | Jember – Suara Ketua Komisi C DPRD Jember Jawa Timur, Budi Wicaksono tampaknya cukup bertaji. Buktinya, permintaannya agar rekanan dan pihak-pihak terkait segera menutup jembatan Gugut Tujuh di Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember, tidak bertepuk sebelah tangan. Hari ini, Sabtu (15/1/2022), jembatan tersebut benar-benar ditutup total. Tampak di sisi barat dan timur jembatan sudah dipasang portal. Di situ juga terpasang pemberitahuan yang berbunyi: Jembatan Rambigundam (Gugut) Ditutup Total Untuk Semua Kendaraan. Gunakan Jalur Alternatif.
Menurut Budi, penutupan jembatan tersebut memang seharusnya dilakukan karena posisi jembatan sudah miring, sehingga mengancam keselamatan kendaraan yang lalu lintas.
“Terlepas apakah itu karena saya teriak-teriak atau atau gimana, yang jelas jembatan itu harus ditutup sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Budi di kediamannya, Sabtu (15/1/2022).
Ia berharap agar rekanan benar-benar menepati janjinya untuk memulai pengerjaan proyek tahun jamak itu pekan depan. Katanya, masyarakat sangat membutuhkan jembatan tersebut karena kalau menggunkan jalur alternatif, cukup jauh.
“Semakin cepat dikerjakan, semakin baik, dan masyarakat semakin cepat menikmati hasilnya,” urainya.
Politisi Partai NasDem yang belum genap sebulan menduduki kursi Ketua Komisi C DPRD Jember itu, meminta masyarakat untuk ikut memantau jalannya perbaikan jembatan. Tujuannya agar kwalitas jembatan sesuai yang diharapkan.Dengan ikut memantau, maka berarti masyarakat ikut terlibat dalam perbaikan jembatan itu.
“Sekarang zaman canggih, siapapun bisa memantau jalannya pembangunan, dan juga bsia melaporkan ke kami atau pihak-pihak terkait. Dan salah satu fungsi anggota legislatif memang pengawasan,” jelasnya.
Sepri diketahui , Jumat (14/1/2022), Budi memimpin Komisi C DPRD Jember untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) di jembatan tersebut. Ia meradang lantaran rekanan belum juga memulai mengerjakan perbaikan jembatan itu, padahal sudah mendapatkan uang muka sebesar 15 persen dari nilai kontrak. Masalahnya, posisi jembatan itu sudah miring, dan cukup riskan ambrol.
“Saya minta kontraktor untuk menutup jembatan itu besok (Sabtu, 15/1/2022). Kalau tidak, kami yang akan menutup sendiri, karena itu menyangkut keselamatan warga juga,” ujarnya kepada sejumlah awak media (Aryudi A Razaq).
No Responses