Ibu Adalah ‘Panglima’ dalam Rumah Tangga

 

JATIMBERITA.COM | Jember – Jangan pernah meremehkan peran ibu. Meski pekerjaannya hanya di rumah, namun kenyatannya peran ibu sungguh signifikan. Peran ibu cukup luas dan vital, bahkan ibulah sebenarnya panglima dalam rumah tangga.

 

Demikian diungkapkan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS), Zainal Abidin saat memberikan sambutan dalam webinar yang digelar oleh Pusat Studi Gender dan Anak LP2M UIN KHAS Jember, Kamis (24/12/2021).

 

Menurutnya, tema yang diangkat dalam webinar ini yakni Perempuan sebagai Ibu dan Panglima dalam Rumah Tangga, sangat pas dan relevan  karena sejatinya peran ibu cukup sentral dan luas.

 

“Sebab ibu tidak hanya memasak, mencuci, dan mengasuh anak sedari kecil hingga dewasa, tapi ibu juga menjadi panglima dalam keluarga. Ini karena betapa besarnya peran ibu  meski peran ayah juga tak boleh disepelekan,” tegasnya.

 

Webinar yang dihelat untuk memperingati Hari Ibu itu menghadirkan dua narasumber yang cukup kompeten, yaitu  Atun Wardatun (Ketua LP2M UIN Mataram) dan St. Rodliyah  (Kepala PSGA LP2M UIN KHAS Jember).

 

Rektor UIN KHAS Jember, H. Babun Suharto mengapresiasi acara webinar yang dihadiri oleh hampir 300 peserta ini. Katanya, webinar ini bisa menambah dan memperkaya wawasan para peserta karena dua narasumber yang hadir adalah orang yang memang ahli dalam kajian gender.

 

“Kegiatan-kegiatan semacam ini perlu terus dilaksanakan oleh unit,  lembaga, fakultas dan lainnya. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dan dosen serta masyarakat umum akan dapat memahami jati diri seorang ibu,” ujarnya saat membuka webinar tersebut.

 

Atun Wahdatun sebagai narasumber pertama banyak memaparkan beberapa karya para penulis terkait isu gender yang bisa dijadikan rujukan dan dasar berpikir berkenaan dengan isu-isu perempuan perspektif Islam.

 

“Kita perlu lebih mengembangkan lagi isu-isu perempuan dalam Islam dengan perspektif yang lebih maju serta implikasi yang lebih riil. Jangan sampai, misalnya, acara hari ibu hanya menjadi perayaan simbolis yang tidak bermakna apa-apa,” ujarnya.

 

Sementara itu, narasumber kedua St. Rodliyah menjelaskan posisi perempuan dalam perspektif Islam. Menurutnya, Islam memandang ibu sebagai sosok yang sangat dimuliakan, bahkan seorang anak diwajibkan lebih dulu hormat kepada ibu sebelum ayahnya.

 

“Islam juga memberikan kedudukan penting dalam persamaan hak dengan kaum laki-laki sehingga tidak ada diskriminasi bagi perempuan,” pungkasnya (AAR).

 

 

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan